EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 9 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 9 jam lalu, #Saham AS

Meski Di Bawah Ekspektasi, PMI Jasa AS Bulan Mei Tetap Tumbuh Stabil

Penulis

Sementara kurs Dolar masih tertekan terhadap sebagian besar major currency, terutama setelah data NFP tumbuh lebih lambat bulan lalu.

Aktivitas ekonomi untuk sektor Jasa Amerika Serikat menunjukan trend pertumbuhan stabil di bulan Mei. Meski data yang dirilis oleh ISM malam ini di bawah ekspektasi pasar, tetapi Indeks PMI Jasa dalam kondisi ekspansi selama 89 pekan beruntun. Namun demikian, kurs Dolar masih tertekan terhadap sebagian besar major currency, terutama setelah data NFP tumbuh lebih lambat bulan lalu.

Meski Dibawah Ekspektasi, PMI Jasa AS

Indeks PMI Non Manufaktur (Sektor Jasa) AS pada periode Mei berada di angka 56.9, atau lebih rendah dibandingkan data periode April 57.5. Sedangkan forecast ekonom dalam polling yang diadakan Reuters sebelumnya memprediksi Indeks PMI Jasa Mei berada di angka 57.1.

Data Indeks PMI Jasa merupakan indikator optimisme pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian; indeks di bawah 50 menunjukan terjadinya kontraksi, sedangkan indeks di atas 50 menunjukan kondisi ekspansi. Stabilnya trend sektor Jasa Negeri Paman Sam dalam beberapa bulan terakhir mencerminkan aktivitas ekonomi AS cukup baik, meski beberapa data ekonomi AS beberapa waktu terakhir sedikit mengecewakan.

 

Produktivitas Pekerja AS Kuartal Pertama Stagnan

Dalam laporan terpisah, juga dirilis data mengenai produktivitas pekerja AS kuartal pertama yang tumbuh 0.0 persen (stagnan). Cukup mengecewakan, namun hasil revisi malam ini setidaknya tidak seburuk hasil rilis pertama yang kala itu merosot dengan laju -0.6 persen.

Lemahnya data Worker Productivity AS kuartal pertama 2017, bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Padahal, pemerintahan Presiden Trump telah menargetkan ekonomi tahunan AS dapat tumbuh 3 persen. Para ekonom berpendapat bahwa Belanja Modal yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab trend produktivitas pekerja AS tidak meningkat secara signifikan.

Rilis data ekonomi lainnya seperti pesanan pabrik bulan April, mencatatkan penurunan pertama dalam kurun lima bulan terakhir. Factory Orders turun 0.2 persen, jauh di bawah pertumbuhan 1 persen pada periode Maret. Secara basis tahunan, Factory Orders telah tumbuh 4.4 persen dalam 12 bulan terakhir.

Pasca rilis berbagai data ekonomi AS, pergerakan Greenback terpantau variatif versus berbagai major currency. Pair EUR/USD bergerak turun sepanjang sesi perdagangan awal pekan ini, sementara itu GBP/USD justru melejit dan Dolar AS juga tertekan terhadap Yen dan Franc Swiss.

279191
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.