EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,991.23   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 14 jam lalu, #Saham AS

Mester The Fed Dukung Kenaikan Suku Bunga Secara Gradual

Penulis

Menurut Loretta Mester, The Fed sebaiknya melanjukan kenaikan suku bunga dengan pendekatan gradual, mengingat inflasi belum mencapai target 2 persen secara berkelanjutan

Seputarforex.com - Federal Reserve sebaiknya melanjukan kenaikan suku bunga dengan pendekatan gradual, mengingat inflasi belum mencapai target 2 persen secara berkelanjutan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Loretta Mester, Presiden The Fed untuk wilayah Cleveland.

 

loretta-mester

 

 


"Menurut saya, Outlook jangka menengah mendukung kelanjutan penghapusan akomodasi kebijakan secara gradual; tampaknya ini memang strategi terbaik untuk menyeimbangkan risiko, baik terhadap tujuan kebijakan kita, maupun untuk menghindari terbentuknya risiko stabilitas finansial," kata Mester dalam pidato pembukaannya di Paris, Selasa (15/Mei) dini hari tadi.


 

Mester menambahkan, ia tidak mengharap inflasi akan naik pesat walaupun sudah nyaris mendekati target 2 persen The Fed. Inflasi AS hanya akan mencapai level tersebut dalam basis yang berkelanjutan dalam satu atau dua tahun ke depan. "Kami ingin memberi inflasi waktu untuk kembali ke tujuan ... ini bertentangan dengan progres yang instan," lanjutnya.

Dalam rapat kebijakan moneter (FOMC) Maret 2018 lalu, The Fed sepakat untuk menaikkan suku bunga. Suku bunga The Fed saat ini berada pada rentang 1.5% - 1.75%. Bank Sentral Amerika Serikat tersebut memprediksi akan ada kenaikan dua kali lagi tahun ini, walaupun sebagian anggota rapat lainnya melihat adanya kemungkinan untuk tiga kali kenaikan suku bunga.

 


Tergantung Bagaimana Pertumbuhan Ekonomi

Mester sendiri memberikan pandangan yang sedikit hawkish. Ia menyebut bahwa suku bunga bisa dinaikkan lebih cepat apabila pertumbuhan ekonomi AS lebih cepat daripada ekspektasi, walaupun bisa juga melambat jika inflasi kembali melemah.

Pandangan Mester tersebut konsisten dengan pernyataan kebijakan The Fed di awal bulan Mei ini. Selain itu, para pembuat kebijakan menekankan bahwa mereka belum mempertimbangkan apakah target inflasi 2 persen merupakan batas atas. Mereka juga belum berencana untuk mengambil tindakan serius jika inflasi melebihi target 2 persen.

283669
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.