EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,828.06   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 12 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 12 jam lalu, #Saham AS

Minyak Mantapkan Posisi Di Atas $50 Pasca Rilis Data AS

Penulis

Harga minyak mentah merambat naik lagi pada sesi perdagangan pagi ini (10/14) menyusul aksi beli para pemain pasar setelah semalam sempat melandai pasca rilis laporan persediaan minyak AS.

Seputarforex.com - Harga minyak mentah berjangka merambat naik lagi pada sesi perdagangan pagi ini (10/14) menyusul aksi beli para pemain pasar setelah semalam sempat melandai pasca rilis laporan persediaan minyak AS. Harga minyak Brent diperdagangkan pada $52.08 per barel. Di sisi lain, WTI berada di $50.63 per barel setelah sempat tergelincir di bawah $50 tadi malam.

Minyak AS - ilustrasi

US Energy Information Agency (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah melonjak untuk pertama kalinya dalam enam minggu dengan bertambah 4.9 juta barel dalam sepekan yang berakhir tanggal 7 Oktober lalu. Total persediaan minyak AS kini berada pada angka 474 juta barel. Namun demikian, persediaan hasil distilasi termasuk diesel minus 3.7 juta barel, dan gasolin pun menurun 1.9 juta barel.

Menurut ANZ Bank, "Harga minyak naik dalam semalam meski terjadi kenaikan persediaan di Amerika Serikat, karena suplai bahan bakal di AS turun ke level terendahnya tahun ini."

Di luar AS, para trader yang diwawancarai Reuters mengaku harga minyak ditopang oleh indikator-indikator teknikal, yang telah menarik masuknya investasi dari para partisipan pasar. "Breakout baru-baru ini di atas level resisten penting jangka pendek berarti jalan resisten masih ke arah atas bagi minyak," demikian ungkap Fawad Razaqzada dari Forex.com. Wang Tao, analis teknikal di media bisnis terkemuka Reuters pun menyatakan minyak Brent bisa menguji resisten pada $52.49 per barel, yang bila tertembus maka bisa membawa harga ke $53.45.

Terlepas dari faktor-faktor yang mendukung harga minyak tersebut, kondisi fundamental masih menghadirkan sejumlah keraguan. Diantaranya adalah tentang apakah rencana pembatasan output OPEC dan Rusia akan mampu mengendalikan limpahan surplus di pasar minyak global. Apalagi karena pekan ini dilaporkan bahwa produksi minyak OPEC telah mencapai rekor tinggi 33.6 juta barel per hari di bulan September lalu.

274489
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.