EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.99/oz   |   Wall Street 39,788.15   |   Nasdaq 16,378.64   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Minyak Mentah Menyusut Ikuti Lambatnya GDP AS

Penulis

Di hari terakhir pekan ini (30/10), minyak juga menyusut mengikuti GDP AS yang sedang lambat. Keadaan tersebut menambah kekhawatiran akan melemahnya permintaan minyak global saat suplai minyak melimpah.

Di hari terakhir pekan ini (30/10), minyak menyusut mengikuti GDP AS yang sedang melambat. Keadaan tersebut menambah kekhawatiran akan melemahnya permintaan minyak global saat suplai minyak melimpah.

Pengeboran Minyak

GDP AS melambatkan lajunya pada kuartal ketiga tahun ini, terpengaruh oleh belanja konsumen yang hanya meningkat 3.2 persen dari 3.6 persen bulan sebelumnya. Sementara itu, pending home sales AS dirilis menurun 2.3 persen. Data pertumbuhan ekonomi AS dan lemahnya sektor properti telah melemahkan reaksi positif pasar energi pada laporan persediaan minyak yang lebih rendah dari prediksi kemarin.

Minyak WTI (West Texas Intermediate) terpuruk 17 sen menuju USD 45.89 per barel dan kini diperdagangkan mendatar setelah sempat menguat 12 sen kemarin. Pekan ini harga minyak AS sedang mengarah pada peningkatan 2.9 persen. Sementara tolok ukur harga minyak internasional Brent hanya melemah 9 sen menjadi USD 48.71 per barel, sesudah mengakhiri sesi kemarin dengan penurunan 20 sen.

Trading minyak hari ini tampaknya akan lesu hingga perdagangan pekan ini berakhir, sebelum Indeks PMI China dirilis pekan depan. "Permintaan dari China merupakan sinyal utama untuk pasar energi saat ini. Dengan data PMI manufaktur yang akan dirilis hari Senin nanti," menurut pendapat Michael McCarthy, pimpinan strategi CMC Markets dilansir dari CNBC.

251855
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.