EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,391.77/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,843.57   |   Ethereum 3,059.28   |   Litecoin 80.91   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 21 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 22 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 22 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 hari, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 hari, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 hari, #Saham AS

Neraca Berjalan Jepang Surplus Terbesar Sejak 2008, USDJPY Acuh

Penulis

Laporan Neraca Berjalan Jepang bulan Maret 2015 mencatat surplus terbesar sejak tahun 2008, didukung oleh perbaikan neraca perdagangan dan meningkatnya pendapatan dari luar negeri. Namun laporan tersebut nampaknya tak begitu berpengaruh pada USDJPY yang diperdagangkan di kisaran 119.83 setelah data dirilis.

Laporan Neraca Berjalan Jepang bulan Maret 2015 mencatat surplus terbesar sejak tahun 2008, didukung oleh perbaikan neraca perdagangan dan meningkatnya pendapatan dari luar negeri. Namun laporan tersebut nampaknya tak begitu berpengaruh pada USDJPY yang diperdagangkan di kisaran 119.83 setelah data dirilis.

 

USDJPY - ilustrasi

 

Kementrian Keuangan Jepang pagi ini (13/5) melaporkan surplus neraca berjalan meroket dari 1.4 triliun Yen menjadi 2.8 triliun Yen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari ekspektasi ekonom yang sebelumnya mengharapkan surplus sebesar 2.1 triliun Yen saja.


Pelemahan Yen telah memicu peninkatan arus turis luar negeri. Disamping itu, biaya impor minyak yang lebih murah serta meningkatnya pendapatan perusahaan-perusahaan Jepang dari luar negeri juga turut mendorong peningkatan surplus tersebut. Hal ini dipandang positif dan akan membantu perekonomian dalam negeri Jepang yang tengah didera kelesuan.


"Neraca Berjalan saat ini meningkat dalam semua aspek," kata Minoru Nogimori dari Nomura kepada Bloomberg, "Ini jelas positif bagi perekonomian, karena itu berarti Jepang (berhasil) mengakumulasikan kekayaan dari luar negeri."


PM Shinzo Abe sedang berusaha mengeluarkan perekonomian terbesar ketiga dunia ini dari dua dekade stagnasi dengan melemahkan nilai tukar mata uangnya guna meningkatkan daya saing. Kebijakan tersebut telah memerosotkan nilai tukar Yen terhadap Dolar AS hingga nyaris 30% sejak Abe menduduki kursi Perdana Menteri pada Desember 2012.

 

232600
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.