EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 55 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 7 jam lalu, #Saham AS

Non Manufacturing AS Merosot, Euro Masih Bertahan

Penulis

Meski data ketenagakerjaan rilisan ADP tampil prima, bombardir sentimen negatif masih dialami oleh perekonomian AS. Kini giliran sektor jasa dan non-manufaktur yang menangguk pahitnya situasi pasar. Sementara itu, Euro masih menunjukkan pergerakan sideway.

Meski data ketenagakerjaan rilisan ADP tampil prima, bombardir sentimen negatif masih dialami oleh perekonomian AS. Kini giliran sektor jasa dan non-manufaktur yang harus menangguk pahitnya situasi pasar yang cenderung masih tertekan. Pada kesempatan yang sama, Euro masih menunjukkan pergerakan sideway selama beberapa kesempatan belakangan ini.

ilustrasi


Perlu Waspada

Bagi manager di sektor jasa dan non-manufaktur AS, performa di momentum akhir tahun lalu sungguh menjadi pukulan yang cukup telak. Hasil di bawah ekspektasi kali ini menggenapi hasil di beberapa periode sebelumnya yang juga tidak berhasil memenuhi harapan. Di bulan Desember kemarin para analis mengharapkan hasil survei ISM tentang PMI Non Manufaktur berada pada kisaran angka indeks 56.0. Namun diluar dugaan, hasilnya meleset dan hanya mencapai level 55.3 basis poin. Sedangkan PMI Jasa yang sebelumnya 56.1 di bulan November, turun tipis jadi 54.3 di bulan Desember.

Secara hitungan di atas kertas, nilai akhir kedua survei tetap masih berada pada rentang nilai ekspansif. Tapi bagi sebagian pengamat dan analis penampilan tren ekspansif tersebut tidak serta-merta menjadi angin segar bagi harapan akan perbaikan ekonomi. Justru indikasi hilangnya momentum selama beberapa periode ini apalagi pada akhir tahun yang biasanya menjadi tolok ukur performa suatu periode, patut untuk diwaspadai.

Apalagi seperti sudah diketahui oleh banyak pihak, sektor-sektor ini telah menjadi gantungan hidup kurang lebih delapan puluhan persen penduduk AS. Belum lagi adanya fakta bahwa sektor ini juga hanya berputar di pasar dalam negeri karena memang praktis tidak banyak sektor jasa yang diekspor. Dengan ketergantungan pada perputaran roda ekonomi di dalam saja dan sekarang muncul indikasi adanya perubahan tren maka menjadi wajar jika ada sebagian analis yang mulai menaruh perhatian pada kemerosotan sektor ini.


Euro Masih Bimbang

Belum munculnya reaksi dari para pelaku pasar dengan kuat, maka praktis membuat mata uang tunggal Eropa ini masih bergerak merambat. Sempat melambung ke level 1.0770, kekuatan Euro tak bertahan lama. Dengan mulai terbukanya jam pasar di berbagai pusat keuangan dunia di hari ini, tak mampu juga memancing Euro untuk kembali bergerak melambung. Justru malahan sempat terjun 1.0710 akibat gebrakan para investor dolar AS. Namun di malam ini Greenback agaknya sedikit kehilangan kendali akibat sentimen negatif sektor non manufaktur sehingga memberi Euro peluang untuk menguat ke tingkat 1.0750 pada saat berita ini diunggah.

257736
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.