Dolar AS memulai pergerakan di hari Kamis (10/07) pagi ini dari level rendah satu minggu terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. Notulensi rapat FOMC telah dirilis tanpa memberikan indikasi yang jelas mengenai kenaikan suku bunga The Fed.
Dalam rapat FOMC terakhir, peserta rapat tidak menyinggung pembahasan mengenai kenaikan suku bunga. Notulensi rapat tersebut hanya mengkonfirmasi bahwa pembelian obligasi bulanan The Fed (Quantitative Easing) akan berakhir pada bulan Oktober. Para pembuat kebijakan pun disebutkan sibuk memperdebatkan masalah kompleks yang membelit sistem finansial AS pasca program stimulus yang telah melebihi $2 Triliun. Akibatnya, menurut data dari Reuters, indeks Dolar memudar sekitar 0.2 persen ke level rendah satu minggu di 79.983 di sesi perdagangan Asia hari ini.
EUR/USD
Euro mengambil keuntungan dari kelemahan Greenback setelah rilis notulensi FOMC dengan melangkah naik ke level tinggi satu minggu di kisaran $1.3649. Berbicara di London pada Selasa lalu, Presiden ECB, Mario Draghi, menekankan bahwa ECB siap untuk melancarkan kebijakan yang "tidak biasa" apabila dibutuhkan. Meski demikian, pidato Draghi tersebut masih optimis akan pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja di Eropa.
AUD/USD
Sementara itu, Dolar Australia terdorong naik di atas $0.94. Dolar Australia menguat tanpa menghiraukan upaya RBA untuk men-jawboning mata uangnya yang dinilai telah overvalued tersebut. Aussie diperdagangkan pada $0.9411, tak jauh dari level tinggi malam di $0.9425. Pergerakan Aussie berikutnya juga akan dipengaruhi oleh laporan data ekspor China yang akan dirilis pagi hari ini.