EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

Output Industri Jepang Naik Di Bawah Tekanan Risiko Dagang

Penulis

Output Industri Jepang tumbuh pesat di bulan Mei 2019. Akan tetapi, aktivitas pabrik Jepang masih rentan dipengaruhi oleh konflik perdagangan AS-China.

Pada hari Jumat (28/Juni), Departemen Statistik Jepang merilis Output Industri yang melonjak 2.3 persen pada bulan Mei 2019, jauh melampaui ekspektasi pertumbuhan 0.7 persen dan level bulan sebelumnya yang hanya 0.6 persen.

Output Industri Jepang

Hasil ini menorehkan laju kenaikan tercepat sejak Februari 2018, dan menjadi penguatan untuk bulan kedua secara beruntun. Raihan impresif di bulan Mei sebagian besar didorong oleh peningkatan produksi mobil dan komponen panel layar datar, yang mengimbangi penurunan produksi komponen pesawat terbang.

 

Masih Dibayangi Ketegangan Perdagangan Global

Meski rilis data Output Indutri Jepang cukup gemilang dalam basis bulanan, data dalam basis tahunan justru turun -1.8 persen, lebih buruk ketimbang angka periode sebelumnya yang -1.1 persen. Outlook perekonomian Jepang memang masih rentan terhadap ketegangan dagang global yang dipicu oleh perang dagang AS-China. Pandangan ini dipertegas oleh laporan Kementerian Keuangan yang melakukan survei terhadap produsen, dimana hasilnya menunjukkan kemerosotan -1.2 persen untuk Output Industri di bulan Juni.

Fokus pelaku pasar minggu ini akan tertuju pada pertemuan Trump-Xi di KTT G20 Osaka, untuk menyimak sinyal kesepakatan yang diharapkan dapat meredakan tensi perang dagang. Setidaknya, Trump kemungkinan bersedia menunda kenaikan tarif lanjutan untuk barang-barang China senilai $300 miliar. Namun jika negosiasi menemui kebuntuan, maka skenario terburuknya adalah China tidak bersedia memenuhi tuntutan AS, sehingga eskalasi perang dagang akan terus meningkat.

Konflik perdagangan yang tidak kunjung usai selepas pertemuan Trump-Xi Jinping di KTT G20 akan merugikan kedua belah pihak dan Jepang. Pasalnya, baik AS maupun China merupakan mitra dagang terbesar Jepang. Artinya, aktivitas pabrik Negeri Sakura akan terus berada dalam tekanan besar apabila pertemuan AS-China lagi-lagi mengalami deadlock.

 

USD/JPY Melemah Tipis

Rilis Output Industri Jepang yang cukup menyakinkan bulan lalu berimbas positif terhadap pergerakan Yen pagi ini. Pair USD/JPY berada di kisaran 107.59, melemah -0.17 persen dari harga pembukaan harian. Dolar AS berpotensi merosot lebih jauh jika hasil pertemuan Trump-Xi di KTT G20 Osaka tak membuahkan hasil positif.

Output Pabrik Jepang Naik Melebihi

289000
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.