EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,157.68   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Output Industri Jepang Turun, Jobless Rate Naik

Penulis

Output industri Jepang untuk bulan November turun 1.1 pesen, sementara tingkat pengangguran tumbuh ke level 2.5 persen. Yen tak terpengaruh oleh kedua rilis ini.

Departemen Stastistik Jepang pada hari Jumat (28/12) merilis data output industri yang terkontraksi di bulan November, dan menghapus sebagian gain yang didapat pada periode sebelumnya. Sementara itu, data lain seperti tingkat pengangguran yang naik, mencerminkan kerapuhan ekonomi Jepang dalam menghadapi kondisi perekonomian global yang tidak menentu seperti sekarang.

Output industri Jepang turun

Output Industri Jepang untuk bulan November turun 1.1 persen MoM, jauh lebih rendah dari level bulan sebelumnya yang 2.9 persen. Meski demikian, rilis data tersebut masih lebih baik dibandingkan ekspektasi ekonom yang sebelumnya mempredikskan penurunan hingga ke level 1.5 persen.

Dalam basis tahunan, output Industri Negeri Sakura masih mencatatkan pertumbuhan 1.4 persen YoY, mengungguli ekspektasi kenaikan ke 0.6 persen YoY.. Namun, data tersebut lebih rendah dari kenaikan tahunan sebesar 4.2 persen yang tercatat di bulan Oktober.

Setelah serangkaian bencana alam menganggu produksi dan memicu terjadi kontraksi ekonomi pada kuartal ketiga, para ekonom memprediksi jika output industri Jepang sedang berada di jalur rebound selama kuartal keempat 2018. Namun, mereka juga tetap mewaspadai dampak potensial perang dagang AS-China, yang hingga saat ini belum berpengaruh secara signifikan terhadap output pabrik Jepang.

 

Tingkat Pengangguran Jepang Naik

Data yang dirilis secara terpisah menunjukkan tingkat pengangguran Jepang meningkat 0.1 persen menuju level 2.5 persen pada bulan November. Di tengah kenaikan Jobless Rate, fakta lain menunjukkan ketersediaan pekerjaan meningkat menjadi 1.63 pekerjaan per pelamar, naik dari angka sebelumnya yang hanya sebesar 1.62. Pencapaian di angka 1.63 kali ini semakin mendekati level tertinggi 44 tahun.

Populasi yang didominasi oleh usia tua dan penyusutan penduduk menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Jepang, karena menyebabkan kekurangan tenaga kerja, yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan upah secara bertahap.

 

USD/JPY Masih Melemah

Walaupun rilis data ekonomi Jepang pagi ini cenderung negatif, Yen tampak konsisten menguat terhadap Dolar AS. Hal itu tercermin pada pergerakan pair USD/JPY, yang ketika berita ini di-update pada pukul 09:54 WIB, melemah sebesar 0.35%. Pasangan mata uang ini melanjutkan pelemahannya ke level 110.582.

USD/JPY Daily

Penguatan Yen tidak hanya terjadi pada USD/JPY. Dalam time frame harian, Yen juga menguat terhadap Pound sebesar 0.14%, terhadap Euro sebesar 0.08%, dan terhadap Dolar Kanada sebesar 0.37 persen. Sentimen penghindaran risiko yang masih kuat ditengarai menjadi penyebab kenaikan Yen saat ini, mengingat mata uang Jepang tersebut memang bersifat sebagai aset safe haven di tengah banyaknya ketidakpastian global.

286795
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.