EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 2 jam lalu, #Saham AS

Pasar Asia Tenang, Dolar AS Didukung Data NFP Yang Solid

Penulis

Sentimen pasar pasca NFP masih mendukung pergerakan Dolar AS selama sesi Asia hari ini, karena pasar Asia relatif sepi dan minim rilis berita ekonomi.

Pada sesi perdagangan Asia hari Senin (4/2) ini, Dolar AS menguat terutama terhadap mata uang komoditas. Sepinya rilis data berita berdampak tinggi membuat pasar masih mempertahankan sentimen positif terhadap Dolar, yang terbentuk pasca rilis data NFP akhir pekan lalu.

Pada pukul 08:05 WIB, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7234, atau di bawah harga Open harian 0.7245. Indeks Dolar saat ini berada di level 95.61, melanjutkan penguatan selama dua hari berturut-turut sejak hari Kami dan Jumat kemarin. Terhadap mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss, Dolar AS berhasil menguat. Namun, mata uang Negeri Paman Sam ini terlihat melemah tipis versus Euro dan Sterling.

Pasar Asia Tenang, Dolar AS Didukung

Perdagangan Asia hari ini relatif sepi, lantaran pasar keuangan China ditutup menjelang liburan Imlek. Di samping itu, tidak ada rilis data ekonomi penting dari negara kawasan seperti Jepang dan Australia. Sebaliknya, Data NFP AS yang melejit melewati ekspektasi pada Jumat pekan lalu, memicu rebound tajam pada Yields Treasury AS, yang secara langsung berdampak positif terhadap pergerakan Greenback.

 

Kashkari The Fed: Jeda Rate Hike Jaga Momentum Ekonomi

Rilis positif data NFP yang positif mencuri perhatian petinggi Bank Sentral AS, salah satunya adalah Neel Kashkari yang menjabat sebagai Presiden The Fed Minneapolis. Ia mengungkapkan bahwa keputusan The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga tahun ini akan menempatkan kondisi fundamental AS ke jalur pertumbuhan yang sehat.

"Saya pikir kami masih memiliki ruang untuk mendorong ekonomi AS ke jalur positif dengan cara memberi jeda pada kenaikan suku bunga, dan secara keseluruhan ekonomi AS dalam kondisi sehat. Kami The Fed tentu tidak bisa mengendalikan jika Eropa menghadapi krisis atau jika ekonomi China mengalami perlambatan, tapi kami dapat mengendalikan kesalahan kami sendiri," kata Kashkari pada hari Minggu (3/2) kemarin, pasca diminta menyikapi lonjakan NFP bulan Januari.

287250
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.