Seputarforex.com - Dolar AS diperdagangkan minim perubahan hingga memasuki sesi Eropa Jumat (17/Mar), masih di level rendah lima minggu terhadap mata uang-mata uang mayor. Dampak kebijakan moneter The Fed kemarin masih dirasakan oleh Greenback, dimana mata uang tersebut tergerus terhadap mata uang-mata uang mayor. EUR/USD naik 0.11 persen ke high lima minggu di angka 1.0778, lalu diperdagangkan di angka 1.0760 sore ini.
Mencerna Kebijakan Bank-Bank Sentral
Sesuai ekspektasi, Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin ke rentang 0.75 persen - 1.00 persen. Kenaikan tersebut merupakan yang kedua setelah bulan Desember 2016, dan yang ketiga sejak krisis finansial 2008.
Akan tetapi, pernyataan Ketua The Fed, Janet Yellen, pasca rapat FOMC kemarin dianggap meredupkan ekspektasi sangat hawkish yang dipasang pasar. "Data (ekonomi lainnya) belum menguat signifikan," kata Yellen. Tidak ada perubahan outlook, tambah Yellen, pihaknya hanya menjalankan apa yang sudah diperhitungkan. Kenaikan suku bunga hendaknya jangan diartikan sebagai penambahan frekuensi kenaikan.
Di sisi lain, Euro masih terdukung oleh kabar dari Pemilu Belanda dimana keunggulan PM Mark Rutte dari poros tengah melebihi Geert Wilders yang berpandangan anti-Islam. Hal ini meredakan kekhawatiran akan keluarnya Negeri Kincir Angin dari Uni Eropa menyusul Inggris.
GBP/USD melanjutkan kenaikan dengan diperdagangkan di angka 1.2389 dari 1.2341. Mata uang Inggris tersebut mendapat tambahan energi dari kebijakan moneter BoE, yang meskipun tak mengubah kebijakan, namun kembali mendapat suara hawkish.
Sedangkan USD/JPY masih flat dengan diperdagangkan di angka 113.276, karena pasar masih mencerna kebijakan moneter Bank Sentral Jepang kemarin. Kuroda dan rekan-rekannya tidak mengubah program stimulus mereka.