EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,049.38   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 59 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

Pasar Forex Gugup Jelang Implementasi Bea Impor AS

Penulis

Dolar AS cukup stabil walaupun pasar forex gugup menjelang implementasi bea impor AS terhadap barang-barang China.

Seputarforex.com - Pergerakan mata uang mayor terkatung-katung di Kamis (05/Jul) siang ini, menjelang disahkannya penerapan bea impor terhadap barang-barang China di Amerika Serikat besok. Selain itu, rilis notulen FOMC dan data Ketenegakerjaan di hari yang sama, juga menjadi pertimbangan para trader untuk mengambil posisi trading-nya.

 

usa-vs-china

 

Dolar AS Cukup Stabil

Dolar AS cukup stabil terhadap Euro yang mendapatkan penguatan di sesi perdagangan sebelumnya. Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di angka 1.1685, naik dari angka 1.1654. Sedangkan terhadap Yen, Dolar diperdagangkan pada posisi 110.62, naik dari posisi 110.40.

Yuan yang kini turut menjadi perhatian pasar sehubungan dengan perang dagang antara AS dan China, tercatat stabil di posisi 6.6478 per dolar, masih cukup jauh dari level rendah 11 bulan di angka 6.7344 kemarin.

"Pasar mendapatkan 'pesan' dari PBoC dan China bahwa mereka tak menginginkan pelemahan Yuan secara drastis di offshore setelah mencapai level 6.7," kata Shinchiro Kadota, analis forex di Barclays, Tokyo. "Otoritas China sudah menjelaskan bahwa mereka tak ingin menggunakan lemahnya Yuan sebagai kebijakan perdagangan forex ... Jika mereka ingin menarget lemahnya Yuan, maka itu akan menjadi masalah, seperti pengalaman capital outflows yang terjadi pada tahun 2015," sambungnya.

 

Jelang Perang Dagang China Vs AS

Walau demikian, pasar tak bisa melenyapkan begitu saja kegugupan mereka akan perang dagang Tiongkok kontra Amerika Serikat. Besok, Washington akan resmi mengumplementasikan bea impor terhadap barang-barang China senilai $34 miliar, dan Beijing sudah bersumpah akan membalasnya dengan kebijakan yang sama.

Tak seperti AS, China memang belum menetapkan tanggal pasti untuk penerapan tarif impor kepada AS, tetapi yang jelas, Menteri Keuangan China kemarin telah menyatakan bahwa dunia bisa melihat sendiri siapa yang mengobarkan "api" perang terlebih dahulu.


"China tidak akan memulai jika tidak diganggu. China tidak akan menjadi yang pertama memulai penerapan bea impor ataupun pajak terhadap barang-barang suatu negara jika tidak didahului," kata Menkeu China seperti dikutip oleh Reuters.


284288
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.