EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 2 jam lalu, #Saham AS

Pemblokiran Tegas Bitcoin Dan Seluruh Altcoin Di Rusia

Penulis

Pelarangan Bitcoin ini mengemuka tak lama setelah Rusia menyatakan akan mengembangkan mata uang kripto sendiri.

Bitcoin dan seluruh Altcoin (Alternative Coin/Koin Alternatif Selain Bitcoin) mengalami masa buruk di Rusia setelah pemerintah terus bersikeras memblokade seluruh mata uang kripto dan segala bentuk transaksinya di Rusia. Perkembangan ini mengemuka tak lama setelah Rusia menyatakan akan mengembangkan mata uang kriptonya sendiri.

Bitcoin Di Rusia

 

Bulan lalu, Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan mata uang kriptonya sendiri bernama "Cryptoruble", yaitu mata uang kripto yang tidak bisa "ditambang", tetapi bisa diatur nilainya oleh otoritas pemerintahan. Meskipun tidak bisa ditambang, masyarakat bisa menukar mata uang Fiat (Ruble) kepada mata uang kripto CryptoRuble.

Kemudian tiga minggu setelah pengumuman tersebut dirilis, pengumuman yang lebih mencengangkan datang dari Menteri Komunikasi Rusia, Nikolay Nikiforov, yang menegaskan bahwa seluruh perdagangan Bitcoin beserta Altcoin tidak akan pernah dilegalkan di negara ini.

Terlepas dari semua pernyataan di atas, masih ada sedikit harapan bagi Bitcoin dan Altcoin lainnya pada negara tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh kepala Bank Sentral Rusia Sberbank, Gref Jerman, bawah dia masih percaya penerimaan Bitcoin dan kriptografis lain yang diterima baik oleh masyarakat tidak dapat diabaikan.
Gref Jerman menambahkan, "Mata Uang Kripto adalah hasil alami dari teknologi Blockchain. Otoritas negara bisa saja melarang masyarakat dalam penggunaannya, namun dalam jangka waktu panjang masyarakat akan mulai sadar dengan manfaat Blockchain pada kehidupannya".

Menurut survey yang dilakukan, bahkan setelah pelarangan dikeluarkan oleh pemerintah, para pelaku pasar mata uang di Rusia tidak takut untuk tetap membeli dan menjual Bitcoin, Ethereum, sertal Altcoin lainnya. Apalagi, sifat anonimitas yang dimiliki mata uang kripto membuatnya tidak bisa dilarang oleh pemerintah manapun.

Sementara itu, disinyalir "Ada Udang di Balik Batu" pada penciptaan Cryptoruble yang digagas oleh pemerintah Rusia. Faktanya, pemerintah ingin memiliki mata uang kripto yang bisa mereka kelola dan atur nilainya. Hal ini membuktikan bahwa Rusia sudah tahu manfaat penerapan teknologi Blockchain. Selain itu, Rusia juga akan Mengenakan pajak atas penjualan Cryptorubles. Ini artinya, mereka menciptakan sebuah permainan yang pasti menguntungkan bagi pihak pemerintah.

Alasan utama hampir seluruh mata uang kripto dilarang di Rusia adalah pemanfaatan teknologi blockchain secara masif akan menjadikan seluruh lembaga keuangan pemerintah dan konvensional menjadi "usang" dan tidak layak pakai lagi.

281194
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.