Diluar hitungan para analis, data sektor tenaga kerja mendapat ganjalan kembali dengan makin bertambahnya jumlah pemohon tunjangan pengangguran pada minggu kemarin. Sedang dari seberang benua, mata uang tunggal Eropa terimbas oleh pandangan pejabat ECB dengan munculnya tekanan jual cukup kuat.
Roda Mulai Tertahan
Harapan sementara ahli dan ekonom akan adanya penguatan pada sektor tenaga kerja minggu ini pupus sudah. Menyimpang dari ekspektasi, minggu kemarin jumlahnya membludak hingga 285 ribuan orang yang mengajukan aplikasi tunjangan pengangguran pada pemerintah. Ini menggenapi kali ketiga para ekonom meleset perkiraannya. Sebelumnya para penganggur sudah bertengger pada angka 277 ribuan orang.
Walaupun kesemuanya itu masih berada dalam hitungan yang aman di atas kertas, namun sebagian pengamat mulai mengkhawatirkan kondisi ini. Apalagi jika dilihat dari tren perputaran roda industri global yang masih seret. Tiongkok yang diharapkan akan menjadi motor penggerak ekonomi dunia pun sudah terang-terangan menurunkan tingkat optimisme.
Sekarang menjadi lengkap dengan faktor eksternal yang juga turut memperberat langkah industri di AS selain faktor dalam negeri yang masih juga melempem dilihat dari sisi tenaga kerja. Belum lagi rencana para pengambil kebijakan di The Fed yang nampaknya semakin berambisi untuk terus mengerek level suku bunga acuan.
Euro Terhambat
Tenaga yang mulai muncul sebelumnya akhirnya harus tergerus oleh minimnya sentimen positif dari Benua Biru malam ini. Amblegnya sektor tenaga kerja di AS pun tak cukup untuk mendongkrak kembali Euro. Sempat terbang pada kisaran 1.0940 tak lantas serta merta membuat Euro melayang diatas angin. Justru pada momentum itulah Greenback segera membalas dengan menekan habis hingga kembali ke level 1.0835.