Pengangguran Zona Eropa Mencapai Rekor Tinggi

Data pengangguran zona eropa minggu ini akan mengekspos biaya sosial dari krisis utang tahun lalu dan resesi di ekonomi Eropa Selatan karena pengangguran di seluruh wilayah kemungkinan naik pada bulan Desember.



Pengangguran di blok 17 negara naik di bulan kelima menjadi 11,9 persen, menurut median dari 34 ekonom dalam survei Bloomberg News. Bahwa hasil pada 1 Februari akan menunjukkan tingkat pengangguran tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1995. Sebaliknya, data pengangguran Jerman sehari sebelumnya mungkin menunjukkan tingkat pengangguran yang tetap stabil untuk bulan keempat senilai 6,9 persen di bulan Januari, ditemukan oleh sebuah survei ekonom terpisah.

Sementara langkah-langkah untuk membendung gejolak utang daerah ini telah membantu mengekang imbal hasil obligasi berdaulat dari Spanyol ke Yunani, resesi dan krisis bisa saja membuat banyak karyawan di PHK. Bank Sentral Eropa memprediksi perekonomian daerah akan menyusut 0,3 persen tahun ini dan Presiden Mario Draghi mengatakan pekan lalu bahwa “jury is still out" yang artinya optimisme investor dapat tercermin dalam momentum ekonomi.

"Yang terburuk kemungkinan telah berakhir untuk pasar keuangan, tapi jelas bukan untuk ekonomi riil," kata Marco Valli, kepala daerah euro-ekonom UniCredit Research Global di Milan, dalam sebuah wawancara telepon. "Situasi pengangguran akan tetap sangat tinggi setidaknya untuk satu tahun lagi."

Data Spanyol pekan lalu menunjukkan rekor 26 persen dari angkatan kerja tanpa pekerjaan pada kuartal keempat, membawa ke dekat total 6 juta orang. Di Yunani, tingkat ini lebih tinggi pada bulan Oktober, sebesar 26,8 persen.

Job Cuts
"Perusahaan masih mencurahkan tenaga kerja, terutama di Eropa selatan," kata Martin Van Vliet, ekonom ING Groep NV di Amsterdam, dalam sebuah wawancara. "Pengangguran mungkin akan terus menguat dalam beberapa bulan ke depan." Sementara ekonom memprediksi tingkat pengangguran Jerman tidak berubah, mereka masih melihat peningkatan dari 8.000 orang tanpa bekerja bulan ini dari Desember, menurut perkiraan median dari 31 ekonom dalam survei Bloomberg.

Ekonomi kawasan euro telah menyusut selama dua kuartal berturut-turut dan ekonom memprediksi penurunan 0,4 persen lebih lanjut dalam produk domestik bruto dalam tiga bulan terakhir tahun lalu, menurut median dari 26 perkiraan dalam survei Bloomberg. Dana Moneter Internasional pada 23 Januari memangkas proyeksi pertumbuhan global dan diproyeksikan tahun kedua kontraksi di wilayah euro.

Investor Confidence
Sementara kepercayaan investor di Jerman, ekonomi terbesar Eropa, naik ke level tertinggi dalam 2 1/2 tahun bulan ini sebagai adanya jalan keluar dari ketegangan utang, inisiatif terhadap pengangguran yang tinggi dan langkah-langkah penghematan lain yang bisa memperkecil pengeluaran. Indeks euro mengenai kepercayaan konsumen akan berubah di minus 23,9, menurut survei para ekonom.

"Kami berada di fase memperbaiki kondisi keuangan dan pasar menjadi lebih optimis, tetapi yang harus diperhatikan adalah memberi makan ke ekonomi riil," kata ING Van Vliet. Bersamaan dengan euro-area data pengangguran, Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, juga akan merilis data terpisah pada harga konsumen untuk bulan Januari. Tingkat inflasi akan tetap sebesar 2,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menurut median dari 39 perkiraan ekonom dalam survei.

Euro-area mengkondisikan ekonomi akan "sulit" di babak pertama sebelum pemulihan yang lebih luas pada tahun 2014 mendatang, menurut Patrick de Maeseneire, CEO Adecco SA (ADEN), pemasok terbesar di dunia dari pekerja sementara.

Industri Mobil
Tahun ini "tidak akan menjadi tahun yang baik," kata De Maeseneire dalam sebuah wawancara pada 25 Januari. "Enam bulan pertama akan sulit, terutama di Perancis, fokusnya di Eropa selatan," katanya. "Jerman juga melambat, kita melihat perlambatan otomotif, dan itu akan memiliki efek pada perekonomian sekitarnya."

PSA Peugeot Citroen (UG), produsen mobil terbesar kedua di Eropa, mengatakan bulan lalu pihaknya akan menghilangkan 1.500 pekerjaan tambahan pada tahun 2014, sekitar 8.000 karyawan akan dirumahkan pada bulan Juli tahun ini.

"Adanya Shedding Job karena jelas ekonomi zona euro masih dalam resesi," kata UniCredit Valli. Namun, "Apa yang kita lihat sekarang adalah semua prasyarat yang diperlukan untuk memiliki semacam perbaikan ekonomi. Tidak dalam waktu dekat, namun dalam jangka panjang. "