EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,384.54/oz   |   Silver 28.51/oz   |   Wall Street 37,795.27   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 13 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Profil Penulis : Joe Poe

Joe Poe adalah Corporate Account Manager dan Currency Analyst di PT Grha Yasa Wisesa sejak tahun 2009, serta berperan sebagai Pemandu Investasi dan Peluang Perdagangan Mata Uang Asing Independen pada beberapa perusahaan nasional dan asing di Jakarta. Ia juga memerhatikan perkembangan ekonomi dan politik global, serta keputusan bank-bank sentral dunia sebagai fokus analisa fundamental dan strategi makro.
Poundsterling barangkali masih was-was menunggu hasil voting Brexit di Parlemen Inggris, yang akan dilangsungkan pada pertengahan bulan ini.
Euro tak mampu memanfaatkan momentum pelemahan Dolar seperti halnya Yen, karena kondisi Zona Euro yang masih diliputi kekhawatiran.
Meskipun sudah menunjukkan sedikit pemulihan, Dolar AS masih bergerak bearish pasca turun hingga lebih dari 500 poin di minggu sebelumnya.
Situasi fundamental Emas secara umum masih mendukung kenaikan harga, begitu pula dengan outlook teknikalnya. Simak ulasan lengkap di bawah ini.
Masalah Brexit yang tak bisa diperkirakan membuat GBP/USD bergerak volatile dalam range. Batas yang diperkirakan untuk minggu ini adalah antara S2 dan R4.
Jika Euro bisa naik menembus R2 di level 1.1417, maka pergerakan bullish terhadap Dolar AS akan terkonfirmasi, setidaknya secara teknikal.
Yen yang bersifat sebagai safe haven menjadi mata uang pilihan di tengah maraknya isu perlambatan global. USD/JPY pun diproyeksi melemah di minggu ini.
Menjelang rapat FOMC, pergerakan emas diprediksi menguat jika berhasil menembus Pivot di 1,242.52, dengan target Resistance terdekat di 1,248. 41.
Proyeksi USD/JPY cenderung bearish, karena Yen didukung oleh sifatnya sebagai mata uang safe haven. Jika harga menembus Low pekan lalu di 112.23, maka sell USD/JPY terkonfirmasi.
Momen penting voting parlemen Inggris terkait Brexit menjadi katalis yang cenderung membebani Pound. Bagaimana Outlook lebih lanjut untuk mata uang ini?
Euro akan disibukkan dengan rapat ECB dan voting mengenai Brexit. Secara teknikal. diprediksi akan ada peningkatan range dalam pergerakan mingguan.
Kondisi global yang tidak menentu membuat investor memburu Emas sebagai safe haven. Ditunjang sinyal teknikal yang masih bullish, logam mulia diproyeksi berlanjut naik di minggu ini.
Meski fundamental EUR/USD belum meyakinkan, situasi teknikal pair ini memperlihatkan peluang Bullish hingga mencapai 1.1385 dan 1.1487.
Investor Yen patut berharap-harap cemas, karena Trump tampaknya akan mengalihkan fokus pada perjanjian dagang dengan Jepang, setelah sebelumnya mencapai kesepakatan dengan China.
Secara umum, GBP/USD cenderung Sideways. Pair ini kemungkinan naik dulu sampai ke 1.2809, sebelum akhirnya turun kembali ke area S1.
Positifnya hasil pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping membuat Emas berarak dalam sentimen bearish. Meski demikian, Outlook mingguan untuk logam mulia masih cenderung sideways.
USD/JPY kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh berita seputar pertemuan Trump dan Xi Jinping. Sampai ada penembusan R1 atau S1, pergerakan harga akan terpantau Sideways.
GBP/USD sedikit melemah di pekan lalu. Untuk minggu ini, harga pair tersebut kemungkinan Sideways di antara 1.2683 dan 1.2984.
EUR/USD anjlok cukup tajam di minggu lalu. Dengan event KTT G20 dan testimoni Draghi di pekan ini, harga pair tersebut diperkirakan terkonsolidasi di kisaran S4 dan PV.
Harga Emas mampu bertahan meski USD menguat di akhir pekan lalu. Menyambut KTT G-20 dan pidato Powell minggu ini, Emas diprediksi bergerak dalam range S3 hingga R2.
USD/JPY bersentimen bearish setelah para pejabat The Fed mengakui potensi perlambatan global. Secara teknikal, pola pelemahan USD/JPY terlukiskan dalam Bearish Channel di chart Daily dan H1.
Meski masih terpengaruh bias Brexit dan polemik anggaran Italia yang belum usai, EUR/USD masih akan bergerak Sideways di time frame harian.
Dalam time frame harian, GBP/USD berpeluang sideways cenderung bearish, dengan batas support di S4 (1.2619) dan Resistance di R5 (1.3128).
Setelah berhasil rebound di minggu lalu, kenaikan emas akan berlanjut di minggu ini, menargetkan kisaran Resistance 3 (1236) dan berikutnya di 1243.
USD/JPY menghimpun banyak kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Namun, penguatan pair ini masih bisa diperkirakan dalam Range S3 dan R3 untuk minggu ini.