EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 38,135.88   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 15 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 15 jam lalu, #Saham AS

Pesanan Mesin Inti Jepang Turun Ke Level Terendah 8 Bulan

Penulis

Pesanan mesin inti Jepang kembali turun di bulan Mei karena lemahnya permintaan eksternal akibat perlambatan ekonomi global dan perang dagang AS-China.

Departemen Statistik Jepang pada hari Senin (08/Juli) merilis pesanan mesin inti (Core Machinery Orders) yang anjlok dari 5.2 persen ke -7.8 persen di bulan Mei, lebih buruk dibanding ekspektasi penurunan -3.7 persen. Pelemahan ini sekaligus tercatat sebagai penurunan terburuk sejak September 2018.

Core Machinery Orders

Kemerosotan pesanan mesin inti Jepang dalam basis bulanan di atas berimbas secara langsung pada perhitungan tahunan. Dalam hal ini, Core Machinery Orders versi y/y kembali ke zona negatif, menyentuh level -3.7 persen YoY atau lebih buruk ketimbang forecast di -3.6 persen. Padahal di bulan sebelumnya, pesanan mesin Jepang masih mencatatkan pertumbuhan 2.5 persen secara tahunan.

 

Masih Terimbas Faktor Eksternal

Kemerosotan pada pesanan mesin Jepang cukup beralasan, mengingat kondisi perekonomian global memang saat ini tengah lesu, terlebih karena efek perang dagang AS-China dan sikap proteksionis Trump. Kondisi demikian tentu saja menimbulkan keraguan di kalangan pasar. Meskipun permintaan domestik Jepang kokoh, tapi hal itu diragukan dapat membantu mengimbangi tekanan eksternal, mengingat selama ini perekonomian Jepang memang sangat bergantung pada ekspor.

"Walaupun mengalami penurunan di bulan Mei, tapi secara keseluruhan, belanja modal Jepang masih cukup stabil di sepanjang kuartal kedua. Meski begitu, kami melihat pertumbuhan investasi akan melambat tajam pada kuartal mendatang," kata Marcel Thieliant, ekonom senior Jepang di Capital Economics.

Thieliant kembali menambahkan, "Ketahanan tidak akan berlangsung lama, karena perusahaan telah merevisi turun rencana belanja modal mereka sehubungan dengan permintaan eksternal yang masih lemah. Dan kami juga melihat, belanja konsumen akan melambat setelah kenaikan pajak 10 persen di bulan Oktober."

Setiap penurunan dalam pengeluaran bisnis akan berdampak buruk terhadap prospek pertumbuhan upah, sehingga pada akhirnya berimbas pada berkurangnya momentum pemulihan ekonomi seperti yang diharapkan oleh BoJ selama ini.

 

USD/JPY Bertahan Di Level Tinggi

Rilis pesanan mesin inti Jepang pagi ini tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan Yen versus Dolar AS. Pair USD/JPY hari ini diperdagangkan pada kisaran 108.40, berada dekat level tinggi 2 pekan karena didorong oleh rilis NFP Juni yang jauh melampaui ekspektasi.

Pesanan Mesin Inti Jepang Catat

289126
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.