EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 3 jam lalu, #Saham AS

PM May Desak Uni Eropa Akhiri Deadlock Perundingan Brexit

Penulis

Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada hari Kamis (19/10) mendesak Uni Eropa untuk mengakhiri kebuntuan dialog terkait Brexit.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada hari Kamis (19/10) mendesak Uni Eropa untuk mengakhiri kebuntuan dialog terkait Brexit, serta meminta para pemimpin blok tersebut agar merespon dengan "segera", guna menghapus kekhawatiran warga Uni Eropa yang bermukim di Inggris.

PM May Desak Uni Eropa Akhiri Deadlock

Theresa May yang menghadiri KTT selama dua hari di Brussels, Belgia, dan bertemu dengan para pemimpin negara Uni Eropa, harus menurunkan harapan mampu memenangkan perundingan mengenai proses penceraian Inggris dari Uni Eropa pada tahun 2019 mendatang. May gagal dalam negosiasi yang berakhir deadlock tersebut, dan sebagai gantinya, May sedang fokus membuat progress positif, terutama menyangkut Hak Warga Negara.

"Kami akan melihat progress konkrit yang akan dicapai dalam perundingan perceraian Inggris dan menetapkan rencana ambisius dalam beberapa pekan mendatang. Khususnya (contoh), ingin melihat 'urgensi' dalam perundingan mengenai Hak Warga Negara," ucap May kepada wartawan setempat.

Namun, May menolak menjawab pertanyaan mengenai biaya yang harus Inggris keluarkan ketika telah resmi meninggalkan Uni Eropa setelah pada bulan lalu di Italia. Sebelumnya, May menawarkan dana sebanyak 20 Milyar Euro (24 Milyar USD), tetapi sejumlah petinggi Uni Eropa mengindikasikan penolakan.

 

Theresa May Hadapi Tekanan Dari Parlemen

Posisi May yang lemah di Parlemen setelah pada pemilu gagal meraih kursi mayoritas, membuat dirinya terbelenggu oleh tuntutan dari partai untuk "pergi" dari perundingan, kecuali bila Uni Eropa setuju untuk mengangkat mengenai masalah perdagangan.

Dalam sebuah surat terbuka kepada May pada hari Kamis menunjukan, anggota Parlemen Pro-Brexit dan pebisnis mendesak perundingan dengan EU terkait perdagangan, Inggris harus memberi sinyal bahwa siap tunduk pada aturan dari WTO (World Trade Organization). Khususnya, selepas Maret 2019, ketika Inggris dijadwalkan resmi bercerai dengan Uni Eropa.

280670
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.