EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 3 jam lalu, #Saham AS

PMI Manufaktur Jepang Tertahan Di Zona Kontraksi

Penulis

Aktivitas Manufaktur Jepang bulan Juli menandai kontraksi selama 3 bulan berturut-turut. Namun, rilis data ini tak mempengaruhi pergerakan USD/JPY.

Sektor manufaktur Jepang belum beranjak dari teritori kontraksi, menyusul data PMI Manufaktur bulan Juli yang berada di level 49.6. Meskipun naik sedikit naik dari level 49.3 pada bulan Juni, angka PMI Manufaktur kali ini belum lepas dari zona kontraksi karena masih di bawah level 50.

PMI Manufaktur Jepang Kembali

Permintaan ekspor dan domestik yang terus tertekan menjadi faktor kunci di balik kondisi suram manufaktur Jepang selama awal kuartal ketiga tahun ini. Output industri, total pesanan baru, dan pesanan ekspor di bulan Juli belum menunjukkan adanya perbaikan signifikan. Indikator-indikator tersebut masih terjebak di zona kontraksi, meski keadaannya sudah sedikit membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya.

"Lemahnya permintaan dari China tetap menjadi faktor utama di balik permintaan ekspor yang lesu untuk barang-barang Jepang," kata Joe Hayes, ekonom di IHS Markit.

"Gesekan perdagangan yang memanas antara Jepang dan Korea Selatan juga menambah risiko penurunan pada rantai pasokan produk industri Jepang, sehingga memicu terjadinya kontraksi pada sektor manufaktur," tambah Hayes.

Sementara itu, sektor Jasa Jepang justru meningkat dari 51.9 menjadi 52.3 di bulan Juli, menorehkan level tertinggi sejak bulan Februari. Jika berkelanjutan, maka sektor jasa yang solid setidaknya mampu mengimbangi tekanan dari faktor eksternal yang menyebabkan penurunan pada aktivitas manufaktur Jepang.

 

USD/JPY Nyaris Tidak Bereaksi

Rilis data PMI Manufaktur Jepang yang belum beranjak dari teritori kontraksi tidak banyak berpengaruh terhadap pergerakan Yen versus Dolar AS. Pair USD/JPY hari ini (24/Juli) berada di kisaran 108.18, berupaya mempertahankan reli yang sudah berlangsung sejak tiga sesi terakhir. Fokus investor saat ini sedang tertuju pada pengumuman suku bunga The Fed akhir bulan Juli yang berpotensi menentukan arah pergerakan USD/JPY selanjutnya.

PMI Manufaktur Jepang Kembali

289359
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.