EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 2 jam lalu, #Saham AS

Poloz BoC: Peluang Rate Hike Bergantung Pada Indikasi Perlambatan

Penulis

Gubernur Boc, Steven Poloz, mengatakan bahwa masih ada ruang untuk melakukan Rate Hike asalkan perlambatan ekonomi Kanada saat ini bersifat sementara.

Pada hari Kamis (25/April), Stephen Poloz mengutarakan bahwa Bank Sentral Kanada (BoC) dapat menaikkan suku bunga kembali, meski langkah tersebut bergantung pada rilis data ekonomi yang akan datang. Jika indikator-indikator ekonomi bisa mengindikasikan bahwa perlambatan saat ini hanyalah bersifat sementara, maka bank sentral bisa mempertimbangkan kembali untuk melakukan Rate Hike.

BoC Poloz : Kenaikan Suku Bunga

Perlu diketahu, BoC sudah menaikkan suku bunga sebanyak 5 kali sejak Juli 2017, tapi kemudian memutuskan untuk mengerem rencana Rate Hike dalam beberapa pertemuan terakhir. Hal itu dikarenakan oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global, harga minyak yang sempat merosot di akhir 2018, dan pelemahan sektor perumahan yang membebani perekonomian Kanada dalam setahun terakhir.

Pada pengumuman kebijakan moneter hari Rabu (24/April) lalu, bank sentral Kanada kembali mempertahankan suku bunga dan mengambil sikap yang lebih dovish dibandingkan pengumuman sebelumnya, dengan menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk 2019.

Namun dalam sebuah wawancara bersama majalah Maclean, Stephen Poloz mengatakan bahwa bank sentral masih optimis jika perlambatan ekonomi akan bersifat sementara, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa kuartal saja. Menurut Poloz, hal terburuk yang mengancam ekonomi Kanada secara umum sudah lama berakhir.

"Apa yang harus kita lakukan adalah menunggu dan memantau kondisi ekonomi saat ini untuk membuktikan bahwa perkiraan kami terhadap perlambatan yang bersifat sementara itu benar. Anggap saja begitu, lalu saat kondisi ekonomi membaik, kita akan berkata oke, sekarang saatnya untuk kembali menerapkan normalisasi," kata Poloz yang merupakan Gubernur Bank of Canada.

 

Poloz Juga Komentari Bahaya Proteksionisme Trump

Ketika ditanya lebih jauh mengenai apakah kondisi Kanada saat ini benar-benar terpuruk, Poloz menjawab bahwa tidak ada sinyal yang menunjukkan Kanada sedang berada di ambang resesi. Akan tetapi, Poloz menggarisbawahi bahwa sikap proteksionis dalam kebijakan perdagangan Presiden Trump dapat memicu resesi, tidak hanya bagi Kanada, melainkan juga resesi dalam skala global.

"Ketika Anda hanya memikirkan keuntungan dan mengusik standar liberalisasi perdagangan yang sudah mengakar selama beberapa dekade, maka untuk menghapus sebagian dari porsi tersebut akan memicu terjadinya resesi global," ujar Poloz.

 

Dolar Kanada Menguat Terbatas Versus USD

Pernyataan dovish BoC pada pertemuan bulan ini telah membuat Dolar AS menguat pesat terhadap Dolar Kanada. Namun yang terjadi saat ini, CAD justru berupaya kembali menguat. Ketika berita ini ditulis pada sesi Asia hari Jumat (26/April), pair USD/CAD diperdagangkan pada level 1.3471, turun dari level tertinggi sepanjang 2019 yang tersentuh pada sesi perdagangan sebelumnya.

BoC Poloz : Kenaikan Suku Bunga

288275
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.