EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 19 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 19 jam lalu, #Saham AS

Pound Menguat Di Tengah Pergolakan Politik Inggris

Penulis

Kekacauan politik Inggris gara-gara Brexit kembali menaikkan risiko No Deal. Namun, Poundsterling berusaha menguat terhadap Dolar AS.

Seputarforex.com - Poundsterling menguat di sesi Eropa, Jumat (16/November) sore ini, setelah turun drastis kemarin. Kenaikan Pound ini terjadi ketika gejolak politik Inggris masih belum stabil usai mundurnya Menteri Urusan Brexit Dominic Raab secara mendadak.

Pengunduran diri sejumlah menteri Brexit, termasuk pejabat penting seperti Dominic Raab, terjadi beberapa jam saja setelah PM Theresa May mengklaim dukungan kabinet atas draft kesepakatan Brexit. Raab beralasan, ketidaksamaan visi dan misi Brexit dengan May membuatnya memilih mundur.

 

Potensi No Deal Brexit Kembali Menghantui

Selain kemunduran Raab, May juga menghadapi masalah berupa mosi tidak percaya. CNBC melaporkan, sedikitnya ada 16 orang dari Partai Konservatif yang ditengarai akan memberikan suara No Confidence atas kepemimpinan May. Ketidakpuasan atas draft proposal Brexit kemarin dapat dimanfaatkan sebagai alasan penguat bagi pihak-pihak yang tak mendukung May.

uk-currency

Kekacauan yang terjadi di tubuh pemerintahan Inggris saat ini, berdampak pada meningkatnya risiko penolakan draft kesepakatan di parlemen. Buntutnya, tanggal 29 Maret nanti, Inggris bisa keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan (No Deal Brexit).

No Deal Brexit tak akan membuat perdagangan Inggris menjadi lebih baik. Keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan akan mengharuskan Inggris untuk menaati peraturan World Trade Organization (WTO) jika ingin menjalin hubungan perdagangan dengan negara lain.

 

GBP/USD Berusaha Naik

Sore ini, Pound masih bergerak volatile mengikuti penurunan tajam yang terjadi di hari sebelumnya. Saat berita ini ditulis, GBP/USD di time frame harian naik 0.25 persen ke 1.2805.

gu

"Masalah politik tak pernah baik untuk mata uang, tetapi dalam kasus Inggris seperti ini, Poundsterling bisa jatuh hingga ke 1.25 terhadap Dolar AS dalam prospek No Deal brexit, Mosi Tidak Percaya pada PM, dan perlambatan pertumbuhan," kata Kathy Lien, Direktur BK Asset Management.

286211
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.