EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,120.97   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Pound Stabil Setelah Rilis GDP Inggris Stagnan

Penulis

Pound tetap stabil terhadap Dolar AS pada Jumat (28/08), masih mengambang dekat dengan sesi kemarin pada level 1,5 bulan terendahnya meskipun laporan GDP Inggris sesuai dengan harapan di kuartal kedua ini.

Pound tetap stabil terhadap Dolar AS pada Jumat (28/08), masih mengambang dekat dengan sesi kemarin pada level 1,5 bulan terendahnya meskipun laporan GDP Inggris sesuai dengan harapan di kuartal kedua ini.

GBP/USD sempat menyentuh 1.5443 siang tadi, yang kemudian terkonsolidasi pada 1.5414. Pound cenderung menemui titik support 1.5368 dan resisten pada 1.5508. Sterling masih melemah terhadap Euro, terlihat pada pertukaran EUR/GBP naik 0.36% ke 0.7325.

Pound Stabil

Badan Statistik Inggris melaporkan GDP pada kuartal kedua ini naik 0.7%, tercapai sesuai prediksi dan tak berubah dari data preliminary. Demikian halnya pertumbuhan ekonomi y-o-y juga sesuai perkiraan pada 2.6 persen. Data Investasi Bisnis di Inggris melonjak 2.9 persen di kuartal ini dari sebelumnya 2%; para analis meleset yang memperkirakan hanya naik 1.7%.

Namun laporan tersebut tak sebanding dengan rilis data AS yang tampak lebih mentereng, menyebabkan Cable melemah terhadap USD akibat permintaan terhadap greenbank meluas. Laporan GDP AS melonjak 3.7% melebihi ekspektasi pertumbuhan 3.2%. Data lain dari Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran berkurang 6,000 menjadi 271,000, melampaui prediksi penurunan 3,000. Konsumsi pribadi juga naik 3.1%; belanja konsumen ini biasanya menyumbang hampir 70% dari pertumbuhan ekonomi AS.

Laporan tersebut menambah optimisme terhadap perspektif pertumbuhan ekonomi global, karena Inggris tetap tercatat sebagai salah satu negara maju dengan laju pertumbuhan tertinggi. Para ekonom telah menyatakan bahwa negara-negara Barat akan terimbas perlambatan ekonomi China akibat hubungan dagang, tetapi Inggris tidak akan terpengaruh banyak dari masalah tersebut. Pada data total ekspor Inggris tahun lalu, ekspor ke China hanya mencakup 4% dari keseluruhan. Namun demikian, penurunan permintaan dari Asia diproyeksikan akan menekan harga komoditas lebih jauh, sehingga laju inflasi di negeri ini kemungkinan akan melandai dan menghalangi rencana Bank of England untuk menaikkan suku bunganya dalam tahun 2015.

 

244410
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.