EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 6 jam lalu, #Saham AS

Pound Tembus Resistance Penting, Fondasi Reli Masih Diragukan

Penulis

GBP/USD berhasil menerobos level resistance penting hari ini. Namun, kelanjutan reli tergantung pada beberapa faktor.

Pasangan mata uang GBP/USD menerobos level resistance penting di ambang 1.3000 pada perdagangan hari Rabu ini (4/Desember). Sejumlah faktor dari dalam dan luar Inggris mendukung penguatan Sterling versus Greenback. Namun, beberapa analis mewanti-wanti kemungkinan terbatasnya reli, karena situasi geopolitik yang mendasari pergerakan tersebut masih terus berkembang.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Hasil polling YouGov yang dipublikasikan pada hari Selasa menunjukkan bahwa dukungan bagi partai Labour kembali menurun, sehingga mendongkrak ekspektasi kemenangan mayoritas bagi partai Konservatif lagi. Sinyal bullish bagi Poundsterling ini semakin mentereng di tengah depresiasi Greenback yang diakibatkan oleh tingginya semangat Amerika Serikat untuk mengobarkan perang dagang versus berbagai negara lain, mulai dari Brazil dan Argentina hingga China dan Uni Eropa.

Neil Wilson, pimpinan analis pasar di Markets.com, mengungkapkan bahwa kekhawatiran seputar perang dagang telah menekan Dolar AS, sehingga memberi peluang bagi GBP/USD untuk mendaki. Namun, GBP/USD perlu ditutup di atas 1.3000 dalam perdagangan hari ini agar reli benar-benar meyakinan.

Mark Wilkin, pakar strategi dari Lloyds Bank, memberikan penilaian senada. Katanya, "Kami waspada (terhadap kemungkinan) kenaikan terbatas saja. Resistance awal berada pada kisaran 1.3075-1.1325 dalam hal ini. Penurunan kembali ke support 1.2970/40 akan mengisyaratkan berakhirnya reli dan kembalinya kita ke (perdagangan) dalam kisaran terbatas menjelang pemilu."

Para analis masih meyakini bahwa hasil Pemilu Inggris tanggal 12 Desember mendatang merupakan kunci penting bagi pergerakan Poundsterling berikutnya. Selama partai Konservatif merealisasikan kemenangan mayoritas dan melaksanakan rencana brexit sesuai deadline, Pound memiliki harapan untuk reli lebih tinggi lagi. Sedangkan bila Inggris kembali dijepit oleh kondisi parlemen menggantung akibat tingginya dukungan bagi partai Labour, maka laju Pound bisa macet.

291184
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.