EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 2 jam lalu, #Saham AS

Poundsterling Naik Tipis Di Tengah Ketidakpastian Politik Inggris

Penulis

Poundsterling menguat tipis terhadap Euro, walaupun politik Inggris masih kacau setelah ditinggal mundur dua orang menterinya.

Seputarforex.com - Poundsterling menguat tipis terhadap Euro di sesi perdagangan Rabu (11/Juli) sore ini walaupun pemerintahan Inggris belum stabil setelah ditinggalkan dua orang menterinya. Selain itu, mosi tidak percaya pada Perdana Menteri Theresa May juga masih menjadi ketidakpastian politik yang menghantui Sterling.

 

eurgbp

 

Saat berita ini ditulis, Poundsterling diperdagangkan pada harga 1.130 dan kembali menghijau. Atau, dapat pula dideskripsikan dengan penurunan EUR/GBP seperti grafik di bawah ini:

 

eurgbp

 

Posisi Pound terhadap Euro tersebut sudah lebih baik dibandingkan dengan kemarin, tepatnya saat David Davis dan Boris Johnson mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Menteri Brexit dan Menteri Luar Negeri.

 

Poundsterling Jatuh Bangun, Nantikan Pidato Carney

Laura Parsons, analis forex yang dikutip oleh Express menjelaskan bagaimana Pound bisa mendulang sedikit penguatan hari ini. "Setelah penurunan akibat (pengunduran diri) Boris, Poundsterling naik kembali kemarin. Kemudian, berdasarkan isu mengenai kemungkinan digulingkannya Theresa May sebagai Perdana Menteri, maka Pound kembali menguat."

Di awal pemerintahannya, Theresa May tegas akan menggunakan pendekatan Hard-Brexit dalam negosiasi dengan Uni Eropa. Namun sejak referendum tahun 2016 hingga saat ini, belum ada kemajuan signifikan yang didapatkan dari pendekatan tersebut. May pun dirundung mosi tidak percaya oleh parlemennya. Oleh sebab itulah, May memutuskan untuk mengubah pendekatannya menjadi Soft Brexit, dan inilah yang ditentang oleh Boris dan Davis.

Jika May benar terguling atau akhirnya memanifestasikan pendekatan yang lebih lunak dengan Uni Eropa, maka hal ini akan positif bagi Poundsterling.


"Namun, penguatan Sterling (hari ini) tidak terlalu mengesankan sebetulnya, karena indikator Manufaktur dan Industri dilaporkan merosot," kata Parsons.


Analis tersebut menambahkan, Pound masih punya ekspektasi menguat dari kebijakan moneter Bank Sentral Inggris (BoE) bulan depan. Malam nanti, Carney akan menyampaikan pidatonya. Menurut Parsons, jika ada petunjuk tentang kenaikan suku bunga bulan Agustus depan, maka volatilitas Poundsterling akan bertambah.

284386
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.