EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,863.26   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 12 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 13 jam lalu, #Saham AS

Prediksi Pair-Pair Forex Mayor Pada 2015

Penulis

Dolar AS menyentuh level tinggi lagi kemarin terhadap Euro, membuktikan keperkasaannya ditengah perlambatan ekonomi global. Tetapi, apa yang akan terjadi pada EURUSD tahun 2015 besok dan pair-pair mayor lainnya? Menjelang tahun baru, sejumlah analis dunia telah mempublikasikan prediksi pair-pair mayor berdasarkan pengamatan mereka. Berikut ini rangkuman pilihan editorial seputarforex.

Dolar AS menyentuh level tinggi lagi kemarin terhadap Euro, membuktikan keperkasaannya ditengah perlambatan ekonomi global. Tetapi, apa yang akan terjadi pada EURUSD tahun 2015 besok dan pair-pair mayor lainnya? Menjelang tahun baru, sejumlah analis dunia telah mempublikasikan prediksi pair-pair mayor berdasarkan pengamatan mereka. Berikut ini rangkuman pilihan editorial seputarforex.

Prediksi Pair Pair Forex Mayor Pada 2015 - ilustrasi

EURUSD Bearish Kecuali Fed Batal Angkat Suku Bunga

Diantara pair-pair mayor, EURUSD adalah pair dengan outlook paling bearish dalam 2015 karena adanya kemungkinan the Fed AS akan menaikkan suku bunga di pertengahan tahun, dan pesimisme pasar akan masa depan zona Euro biarpun ECB melaksanakan QE.

Proyeksi Greg Michalowski dari ForexLive, EURUSD akan bearish di tahun 2015, baik dari segi fundamental maupun teknikal. Range trading tahun depan untuk pair ini adalah sekitar 1400 pip (dalam kisaran level 1.1350-1.2750) atau minimal 1000 pip (antara level 1.1600-1.2750). Namun prospek tersebut tidak akan terjadi jika AS batal menaikkan suku bunga dalam lingkup waktu yang diharapkan atau zona Euro mendadak pulih berkat stimulus.

Axel Merk dari Merk Hard Currency Fund memperingatkan bahwa sejalan dengan volatilitas di pasar uang dan komoditas, tidak lama lagi akan menyentuh pasar modal juga. Ketika hal itu terjadi, maka koreksi yang sudah lama diperkirakan akhirnya akan dialami pasar modal. Semakin lama koreksi itu terjadi, semakin mungkin koreksi tersebut akan berubah jadi krisis. Padahal saat ini naiknya pamor pasar modal dihubungkan dengan penguatan Dolar; sehingga Dolar AS tidak bisa menjadi 'safe haven' jika pasar modal jatuh.

Sementara itu, Merk menilai, sekalipun ECB melaksanakan Quantitative Easing (QE), langkah itu diragukan bisa mengerek laju inflasi. Menurutnya yang dibutuhkan oleh ECB adalah meredanya ketegangan geopolitik di wilayah tersebut, khususnya terkait masalah Ukraina. Disamping itu, bank-bank Eropa akan terus mengalami tantangan, dan meski ECB dibawah Mario Draghi akan bisa membantu, tetapi mereka tidak bisa membuat keajaiban.

GBPUSD Gamang Menjelang Pemilu

Pair GBPUSD telah menjadi bencana bagi banyak trader di tahun 2014, sehubungan dengan kegamangan bos Bank of England, Mark Carney, terkait kenaikan suku bunga, referendum Skotlandia, merosotnya kualitas data ketenagakerjaan Inggris, serta imbas perlambatan ekonomi Eropa.

Poundsterling - illustration
Forecast oleh tim dari Barclays memprediksi GBPUSD akan jatuh ke 1.43 di akhir 2015. Pada briefing untuk klien di bulan November lalu, Barclays mengatakan mereka mengantisipasi GBPUSD yang lebih rendah di tahun mendatang. Walaupun prospek ekonomi Inggris masih positif dan ada indikasi pertumbuhan gaji akan meningkat, tetapi BoE akhir-akhir ini semakin dovish. Bank Sentral Inggris tersebut telah merevisi target inflasinya jadi lebih rendah dan kian enggan menaikkan suku bunga. Akibatnya, ekonom Barclays menggeser ekspektasi kenaikan suku bunga BoE dari kuartal I ke kuartal III/2015 dan memperkirakan depresiasi GBPUSD dalam 12 bulan kedepan. Apalagi, kemerosotan ekonomi zona Euro sebagai partner dagang utama Inggris akan mengekspos Poundsterling pada risiko.

Senada dengan Barclays, bank global terkemuka lainnya, Morgan Stanley juga memperkirakan Poundsterling tahun depan akan loyo. Mereka melihat peluang GBPUSD menurun hingga 1.45 dalam tahun 2015, karena berbagai tantangan seperti moderasi pertumbuhan, meningkatnya ketidakpastian menjelang pemilu, dan prospek konsolidasi fiskal. GBPUSD bearish disebutkan sebagai salah satu ide trading terunggul Morgan Stanley, khususnya karena risiko politik dan fiskal yang melingkupinya.

Namun demikian, Greg Michalowski dari ForexLive cenderung netral pada pair ini. Alasannya, walaupun ekspektasi kenaikan suku bunga BoE mundur, tetapi jika gaji karyawan di Inggris meningkat, maka inflasi inti juga akan ikut naik, sehingga BoE bisa jadi mengikuti jejak the Fed. Area pergerakan netral dalam range minimum 1000 pips diperkirakan antara 1.5346-1.5435. Sedangkan bila GBPUSD bergerak hingga 1500 pips, maka batas atasnya adalah 1.6400, dan batas bawahnya 1.4900.

USDJPY Bullish Kurang Meyakinkan

John Kicklighter dari DailyFX meyakini bahwa dalam jangka waktu satu tahun lebih kedepan Yen masih akan terus tertekan, dan mendorong pair-pair cross Yen untuk bergerak lebih tinggi. Namun demikian, pada time frame yang lebih rendah, Kicklighter menilai risikonya terlalu tinggi untuk mempertahankan posisi buy. Pergeseran kondisi ekonomi dan financial meningkatkan kemungkinan terjadinya aksi penghindaran risiko (risk aversion), yang bisa jadi meningkatkan minat investor terhadap Yen sebagai safe haven.

Ekonomi Jepang - ilustrasi
Analis lain juga kurang begitu yakin terhadap prospek bullish pair ini. Michalowski dalam proyeksi teknikal-nya menyinggung bahwa USDJPY telah menyentuh level tinggi tahun 2007, dan hal itu berimplikasi besar bagi eksportir dan importir di Jepang dan AS, sehingga akan 'terlalu mudah' untuk meramalkan apakah arah tren akan naik atau turun saja. Walaupun bias fundamental dan teknikal pair USDJPY menurutnya bullish, tetapi ia mengingatkan bahwa pergerakan dibawah level 112 bisa memiliki arti berbeda.

Sementara itu sebuah artikel Reuters kemarin menyebutkan adanya siklus 8 tahunan yang misterius dalam mata uang Yen dan telah terbukti akurat dalam 40 tahun terakhir. Siklus 8 tahunan tersebut mengindikasikan bahwa USDJPY akan mencapai puncaknya dalam tahun 2015, tetapi tidak lebih dari itu. Puncak 8 tahunan yang diikuti oleh penurunan signifikan ini telah terjadi sejak penerapan sistem nilai tukar mengambang pada tahun 1973, tepatnya pada tahun 1974, 1982, 1990, 1998, dan 2007, walaupun tak ada landasan fundamental yang bisa menjelaskan fenomena tersebut. Eksistensi siklus misterius tersebut telah dikonfirmasi oleh Junichi Ishikawa dari IG market dan Daisaku Ueno dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley, walau keduanya menyatakan siklus tersebut mungkin tidak akan berlaku lagi pada 2015 karena status neraca perdagangan Jepang sekarang defisit.

Kuda Hitam

Secara umum, tahun depan masih nampak bullish bagi Dolar AS. Itu selain karena proyeksi ekonomi fundamental juga disebabkan oleh kecenderungan bank-bank sentral terkemuka untuk menjaga nilai tukar di level rendah. Bank sentral Australia, misalnya, sepanjang tahun 2014 ini kerap melakukan jawboning (memberikan pernyataan yang mendorong nilai tukarnya melemah). Sejauh mana pasar akan bereaksi terhadap aksi-aksi jawboning tersebut? Menurut Axel Merk, nasib Aussie akan lebih ditentukan oleh nasib perekonomian China, bukan oleh kata-kata bank sentralnya. Sebagaimana diketahui, perekonomian China mengalami pelemahan.

Lebih dari itu, pelemahan ekonomi China tersebut hanya satu dari beberapa 'kuda hitam' yang bisa 'make or break' pasar uang tahun 2015 esok. Faktor lain yang juga perlu dicermati adalah tren penurunan harga minyak. Tahun 2013 lalu, tak ada seorang pun menduga kalau harga minyak dunia bakal terjun bebas dari 100 USD ke 60 USD per barel. Penurunan harga minyak dunia ini kini sudah tidak lagi masuk akal, sehingga jika terus berlanjut di tahun 2015 maka bisa menimbulkan efek tidak terduga pula karena negara-negara yang terkena dampak negatif mungkin akan berontak. Comeback harga minyak, sebaliknya, akan secara langsung berefek pada pair USDCAD. Dolar Kanada sebagai salah satu mata uang komoditas terkenal memiliki korelasi yang tinggi dengan harga minyak yang merupakan komoditas ekspor utama Kanada.

Terlepas dari semua itu, sejumlah hal diperkirakan tidak akan berubah. Pertama adalah fungsi emas sebagai safe haven, terutama bila the Fed ternyata batal menaikkan suku bunga sementara suku bunga riil di Eropa, Swiss, dan Jepang negatif. Sedangkan kedua, money management masih tetap vital, teristimewa karena risiko pasar tahun depan akan cukup tinggi.

216654

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.