EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.97/oz   |   Wall Street 39,864.14   |   Nasdaq 16,400.84   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

RBA Tak Ubah Suku Bunga November 2014, Diperkirakan Tunggu The Fed

Penulis

Bank Sentral Australia (RBA) mengumumkan bahwa kebijakan suku bunganya tidak berubah di level 2.5 persen pada Selasa (04/11) hari ini. Kekurangan yang masih menghinggapi pasar tenaga kerja, kenaikan harga rumah, dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebagai negara partner perdagangan nomor satu Australia menjadi pertimbangan RBA.

Bank Sentral Australia (RBA) mengumumkan bahwa kebijakan suku bunganya tidak berubah di level 2.5 persen pada Selasa (04/11) hari ini. Kekurangan yang masih menghinggapi pasar tenaga kerja, kenaikan harga rumah, dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebagai negara partner perdagangan nomor satu Australia menjadi pertimbangan RBA dalam mempertahankan tingkat suku bunga rendahnya.

bank_sentral_australia

 

Tunggu The Fed

Tingkat suku bunga 2.5 persen tersebut telah menjadi acuan RBA sejak bulan Agustus 2013. Keputusan Glenn Stevens, Gubernur RBA, tersebut memang telah diprediksikan oleh para analis ekonomi. Para analis tersebut memperkirakan bahwa RBA akan tetap menjaga tingkat suku bunganya saat ini sampai setelah The Fed AS menaikkan target (suku bunga)-nya dalam waktu dekat, yakni pada semester kedua tahun depan.

Mata uang Australia masih cukup kuat sejak bulan lalu, sehingga menghambat upaya RBA untuk membantu perkembangan ekspansi bisnis domestik yang masih lemah akibat terdampak oleh masalah pertambangan. Tingkat suku bunga yang rendah telah memicu spekulasi bahwa bidang perumahan mulai mendistorsi pasar dan mendorong para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan pembatasan hipotik bagi para investor.

Menyusul laporan ini, Dolar Australia justru melambung, dengan AUD/USD yang diperdagangkan pada 0.8729 atau naik 0.56 persen. Sebelumnya, Australia hari ini juga menerbitkan laporan mengenai defisit neraca perdagangan dan penjualan retail.

210142
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.