EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PDB Indonesia 2013 Turun, Terutama Di Pertambangan

Penulis

Badan Pusat Statistik pagi ini (5/2) merilis data PDB Indonesia kuartal keempat tahun 2013. PDB kuartal keempat turun 1,42% dari kuartal sebelumnya, mengikuti siklus musiman sektor Pertanian. PDB tahun 2013 hanya tumbuh 5,78%, atau menurun dari pertumbuhan tahun 2012 yang sebesar 6,23%. Sebelumnya, Kementrian Keuangan telah mengestimasikan pertumbuhan PDB 2013 di kisaran 5,7%. Ini adalah penurunan PDB kedua sejak 2011.

Badan Pusat Statistik pagi ini (5/2) merilis data PDB Indonesia kuartal keempat tahun 2013. PDB kuartal keempat turun 1,42% dari kuartal sebelumnya, mengikuti siklus musiman sektor Pertanian. PDB kuartalan year on year naik menjadi 5,72% dibanding kuartal keempat tahun 2014. Namun demikian, PDB tahun 2013 hanya tumbuh 5,78%, atau menurun dari pertumbuhan tahun 2012 yang sebesar 6,23%. Sebelumnya, Kementrian Keuangan telah mengestimasikan pertumbuhan PDB 2013 di kisaran 5,7%. Ini adalah penurunan PDB kedua sejak 2011.

PDB Indonesia Tahun 2013

Transportasi dan Komunikasi Naik, Pertambangan Turun

Pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor Transportasi dan Komunikasi, diikuti oleh sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan, serta sektor Konstruksi. Sebaliknya, pertumbuhan terendah dialami oleh sektor Pertambangan dan Penggalian. Aktivitas ekonomi masih berpusat di pulau Jawa, dimana 57,78% PDB disumbangkan oleh wilayah ini, utamanya di Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Di sisi lain, kontribusi pulau Kalimantan pada PDB tergelincir dari 9.03% di kuartal keempat tahun 2012 menjadi 8,52% di tahun 2013.

Bersamaan dengan rilis data PDB, BPS juga merilis Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen untuk kuartal keempat tahun 2013. Indeks Tendensi Bisnis mensurvei 2300 perusahaan di Indoensia. Hasil survei mengindikasikan pertumbuhan yang melemah di kuartal tersebut, tapi diestimasikan akan mulai tumbuh di kuartal pertama tahun 2014. Namun demikian, optimisme bisnis di kuartal ini diprediksi melemah. Optimisme konsumen juga menurun walau kondisi ekonomi konsumen tercatat membaik.

Masa Menjelang Pemilu

Pendek kata, rilis data hari ini sekali lagi memberikan statistik yang kurang memuaskan. Pemerintah Indoensia terus berusaha untuk memproyeksikan kepercayaan diri dan optimisme akan perekonomian, terutama setelah performa ekonomi kuartal kemarin tak bisa disebut impresif. Sementara itu, Rupiah masih bergelut dengan Dollar Amerika diatas level 12.000. Analis memprediksi Rupiah untuk sementara waktu kemungkinan akan terus berada di kisaran level tersebut, karena faktor ketidakpastian politik pra-pemilu. Kandidat pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih belum jelas, dan ini membuat pemain pasar kurang yakin.

Selain melemahnya Rupiah, jatuhnya sektor Pertambangan dan Penggalian kemungkinan akan menjadi salah satu fokus ekonomi di kuartal mendatang. Pelarangan ekspor bijih mineral yang kontroversial telah mulai efektif bulan lalu. Melalui perlarangan tersebut, pemerintah Indonesia berharap untuk mulai menggalakkan pemrosesan barang tambang di dalam negeri. Namun demikian, asosiasi perusahan pertambangan telah memperingatkan bahwa pelarangan tersebut akan membahayakan industri pertambangan lokal, karena banyaknya pekerja tambang yang telah dan akan dipecat, serta tutupnya tambang-tambang kecil. Kebijakan ini diprediksi akan berdampak besar terhadap neraca perdagangan Indonesia tahun ini, sekaligus menjadi salah satu isu berat di pemilu yang akan datang.

Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.