EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 21 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 21 jam lalu, #Saham Indonesia

Sentimen Bisnis New Zealand Memburuk, NZD Terpuruk

Penulis

Survei Sentimen Bisnis New Zealand menunjukkan, ada 39.3 persen responden yang mengekspektasikan perekonomian akan memburuk setahun ke depan.

Seputarforex.com - Sentimen bisnis New Zealand menyusut ke level rendah delapan tahun pada bulan November ini, akibat ketidakpastian dalam pemerintahan baru New Zealand yang kini dipimpin oleh Partai Buruh. Selain itu, perlambatan yang terjadi dalam pasar perumahan menimbulkan pesimisme. Demikian hasil survei Bank ANZ yang diumumkan pada hari Kamis (30/Nov) pagi tadi.

nzd

Survei Sentimen Bisnis New Zealand menunjukkan, ada 39.3 persen responden yang mengekspektasikan perekonomian akan memburuk dalam satu tahun ke depan. Padahal, dalam survei bulan sebelumnya, pesimisme terhadap bisnis di New Zealand hanya mencapai 10.1 persen. Persentase November ini menjadi yang paling pesimistis sejak tahun 2009. Hanya 6.5 persen responden yang mengekspektasikan bahwa usaha mereka akan mengalami pertumbuhan dalam 12 bulan ke depan. Persentase tersebut turun drastis dari 22.2 persen bulan lalu.

Akibatnya, Dolar New Zealand menurun tajam terhadap Dolar AS, dari 0.6877 menuju 0.6855. Saat berita ini ditulis pukul 09:30 WIB, NZD/USD diperdagangkan makin rendah ke angka 0.6844.

Kebijakan Pemerintahan Baru New Zealand Masih Mengundang Kontra

Menurut para ekonom, kebijakan pemerintahan baru New Zealand yang didominasi Partai Buruh yang baru terbentuk bulan Oktober lalu, masih mengandung pergolakan dalam sektor tertentu. Ditambah lagi pasar perumahan yang mengalami perlambatan.

"Kami menduga, masih ada elemen politik yang melayangkan protes (terhadap kebijakan pemerintahan baru New Zealand) sehingga berdampak pada hasil survei (Sentimen Bisnis) bulan ini," kata Sharon Zollner, ekonom senior di ANZ. "Melemahnya inflasi harga rumah juga menjadi faktor yang tidak boleh diabaikan," tambahnya.

Tak hanya terhadap Dolar AS, Kiwi juga jeblok terhadap Poundsterling. GBP/NZD tampak melonjak ke kisaran 1.9679, dari sebelumnya di level rendah 1.950.

Hal ini dikarenakan optimisme yang merebak di Inggris, menyusul kabar adanya kesepakatan mengenai jumlah biaya liabilitas yang harus dibayarkan oleh Inggris kepada Uni Eropa. Jika benar diteken, maka negosiasi Brexit dapat segera dilanjutkan ke pembicaran mengenai aturan perdagangan dan aturan tentang perbatasan dengan Irlandia.

281271
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.