EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,181.16   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 8 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 11 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 12 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 12 menit lalu, #Saham Indonesia

Setelah Menguat Tajam Pekan Lalu, Pagi Ini Minyak Melemah

Penulis

Pagi ini (31/08) harga minyak mentah dibuka melemah tajam, membalikkan penguatan pekan lalu karena para investor mengawasi permintaan global. Di bursa NYMEX, West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Oktober jatuh 1.07 persen menjadi 44.76 Dolar AS per barel.

Pagi ini (31/08) harga minyak mentah dibuka melemah tajam, membalikkan penguatan pekan lalu karena para investor mengawasi permintaan global. Di bursa NYMEX, West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Oktober jatuh 1.07 persen menjadi 44.76 Dolar AS per barel.

Minyak Melemah

Wakil presiden the Fed, Stanley Fischer, hari Jumat lalu mengemukakan bahwa pintu masih terbuka untuk kenaikan suku bunga pada rapat the Fed berikutnya yang akan dilaksanakan pada 16-17 September 2015 nanti. Fischer juga mengindikasikan kenaikan suku bunga di bulan September "cukup kuat", meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan dilakukan oleh bank sentral AS. Penentuan waktu kenaikan suku bunga Fed telah menjadi sumber perdebatan dalam beberapa bulan belakangan serta berpengaruh cukup besar terhadap pergolakan harga berbagai aset di pasar dunia.

Sementara itu, harga minyak berada dibawah tekanan jual yang cukup berat dalam beberapa bulan terakhir, seiring kerisauan mengenai melimpahnya pasokan yang menyeret harga jatuh. Produksi minyak global melaju pesat melampaui permintaan akibat booming produksi minyak Shale AS dan keputusan OPEC untuk tidak memangkas produksi. Kekuatiran mengenai tingginya produksi minyak AS masih menjadi fokus setelah kelompok riset Baker Hughes pada hari Jumat malam menyatakan bahwa jumlah sumur minyak di negeri itu bertambah satu dalam pekan lalu menjadi 675. Ini berarti jumlah sumur minyak AS telah mengalami peningkatan selama enam pekan berturut-turut.

 

Indikasi Kenaikan Suku Bunga

Minggu lalu, harga minyak melonjak selama dua sesi berturut-turut, mencatatkan persentase penguatan dua hari terbesar sejak 2009, disebabkan oleh kembalinya para trader ke bursa untuk mengambil posisi saat harga murah; sebuah langkah yang dikenal sebagai short-covering. Dalam minggu tersebut, WTI meningkat 4.92 Dolar AS atau 11.79 persen, mematahkan sepuluh minggu pelemahan beruntun. Sementara minyak Brent di London naik USD 2.49, atau sekitar 5.24 persen, yang merupakan level terkuat sejak 11 Agustus silam.

Seminggu ke depan, para investor akan berfokus pada rilis data laporan tingkat pengangguran AS bulan Agustus di hari Jumat, yang dapat membantu memberikan kejelasan mengenai kemungkinan naiknya suku bunga jangka pendek. Pelaku pasar juga akan memantau hasil survey sektor manufaktur dan jasa, order pabrik dan data perdagangan AS untuk indikasi kapan suku bunga akan dinaikkan.

244571
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.