EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,992.60   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 14 jam lalu, #Saham AS

Skenario Bullish Dan Bearish Untuk Harga Emas Tahun 2018

Penulis

ETF Securities memperkirakan harga Emas tahun 2018 bervariasi antara USD1,445 dan USD1.070, tergantung apakah menjejak skenario Bullish atau Bearish.

Seputarforex.com - Harga Emas menyentuh level tertinggi dalam satu bulan terakhir di perdagangan hari Jumat (29/Desember), meski pasar cenderung sepi karena kebanyakan trader dan investor sudah tutup buku menjelang pergantian tahun. Dengan pergerakan bullish ini, harga Emas diperkirakan akan mencatat kenaikan tahunan tertingginya dalam tujuh tahun terakhir, atau tepatnya sejak tahun 2010. Namun, analis memperkirakan reli harga Emas bisa terhambat di tahun 2018.

Harga Emas Tahun 2018

 

Akhir Tahun, Harga Emas Bertahan Di Level Tinggi

Saat berita ditulis, Gold Spot XAU/USD terpantau naik 0.17% ke level 1,297.10 dalam perdagangan harian, setelah sempat menginjak Intraday High pada 1,299.00. Harga Emas Berjangka melaju kencang untuk mencatat kenaikan empat sesi berturut-turut, sekaligus merekam gain setinggi 11% sejak awal tahun 2017.

Harga Emas Antam di LM Jakarta Pulogadung juga menanjak sebesar Rp2,000 dibanding hari Kamis lalu. Produk Emas Batangan dihargai Rp630,000 per gram, sedangkan buyback dipatok pada Rp561,000 per gram.

Faktor utama yang mendorong kenaikan harga Emas hari ini masih sama dengan kemarin, yaitu pelemahan Dolar AS. Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatannya terhadap sejumlah mata uang mayor lain, tenggelam makin dalam di perdagangan Intraday dengan minus 0.37% ke 92.33; level terendahnya sejak akhir bulan September. Dolar AS yang lebih lemah membuat logam mulia menjadi lebih terjangkau bagi konsumen yang menggunakan mata uang berbeda.

Sepanjang tahun 2017, investor Emas juga diuntungkan berkat meningkatnya minat pembelian aset safe haven di tengah pelbagai ketegangan geopolitik, khususnya yang dipicu oleh Korea Utara. Politik luar negeri Presiden AS Donald Trump juga menimbulkan banyak kekhawatiran di pasar, termasuk ketika ia mengumumkan pengakuan atas status Jerusalem sebagai ibukota Israel beberapa waktu lalu.

 

Proyeksi Harga Emas Tahun 2018

Dilansir dari Kitco News, peran Emas sebagai perangkat manajemen risiko dan penyimpan nilai kemungkinan makin besar di tahun 2018. Media yang berfokus pada logam mulia tersebut mengutip Maxwell Gold, Direktur Strategi Investasi di ETF Securities, yang mengatakan, "Potensi Emas sebagai alat hedging yang dinamis, multi-faset, dan cost-effective, terhadap berbagai risiko yang diketahui dan tidak diketahui, bisa jadi menjadi alat yang powerful dalam portofolio bagi investor jangka panjang."

ETF Securities memperkirakan harga Logam Kuning akan bervariasi antara USD1,445 dan USD1.070, tergantung pada bagaimana skenario di tahun baru mendatang. Gold mengungkapkan, "Dengan latar belakang valuasi (pasar saham) yang sudah terlalu tinggi, peningkatan ketidakpastian, korelasi aset, dan volatilitas di rekor rendah, maka permintaan atas Emas sebagai pelindung risiko bisa terus meningkat hingga 2018."

Dalam skenario Bullish, Emas bisa naik ke USD1,445 per ons di tahun 2018, digerakkan oleh inflasi lebih tinggi yang ditargetkan Federal Reserve (FED), sesuai dengan konfirmasi pemulihan ekonomi AS dan perhatian investor seputar reduksi Neraca Keuangan FED. Di sisi lain, Emas juga bisa tumbang ke USD1,070 dalam skenario Bearish, apabila sikap FED lebih hawkish dan reduksi Neraca Keuangannya dilakukan dengan lebih agresif.

Namun, skenario yang menjadi fokus ETF Securities adalah kisaran harga Emas pada USD1,250-1,300, dengan asumsi kenaikan suku bunga Fed dilakukan sebanyak tiga kali, Dolar AS menguat, dan laju inflasi AS naik ke 2.6%.

281684
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.