EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.55   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Sterling Abaikan Data Neraca Perdagangan Inggris

Penulis

Pair GBP/USD pada hari Kamis (09/06) di sesi perdagangan London mengalami penurunan kembali dan gagal menyentuh level harga 1.46 per dolar AS meskipun neraca perdagangan Inggris menunjukkan adanya peningkatan. Saat berita ini ditulis, pair GBP/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1.446 per dolar AS.

Pair GBP/USD pada hari Kamis (09/06) di sesi perdagangan London mengalami penurunan kembali dan gagal menyentuh level harga 1.46 per dolar AS meskipun neraca perdagangan Inggris menunjukkan adanya peningkatan. Saat berita ini ditulis, pair GBP/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1.446 per dolar AS.

Poundsterling

 

Pada sesi sebelumnya pounsterling menurun hingga 70 pip dari level harga harian tingginya di kisaran 1.452 dolar AS dan diperdagangkan di level harga 1.445 dolar AS selama sesi sore ini, turun hampir 0.30 persen.

 

Rilis Data Neraca Perdagangan Inggris

Defisit pada neraca perdagangan Inggris secara tak terprediksi menyusut di awal kuartal II tahun 2016. Kondisi tersebut dipicu oleh besarnya nilai ekspor di sektor minyak dan bahan kimia yang mampu mengurangi defisit neraca perdagangan di negara Inggris. Selain itu, ekspor ke pasar selain negara Uni Eropa juga meningkat dan berada di level tinggi.

Badan Statistik Nasional Inggris (ONS) menyatakan, total defisit neraca perdagangan Inggris bulan April menyusut menjadi 3.3 miliar Poundsterling dari sebelumnya di bulan Maret sebesar 3.5 miliar Poundsterling. Rilis data tersebut diatas ekspektasi para ahli ekonomi yang memperkirakan total defisit neraca perdagangan Inggris menjadi 3.7 miliar Poundsterling pada bulan April.

Total defisit neraca perdagangan mengalami penurunan disebabkan oleh kenaikan nilai ekspor sebesar 5.3 persen yakni menjadi 44.9 miliar Poundsterling, merupakan peningkatan jumlah ekspor yang signifikan sejak bulan Februari tahun 2010. Sedangkan penguatan di sektor ekspor tersebut sebenarnya dipicu oleh naiknya ekspor bahan kimia, mesin, dan minyak, dengan kenaikan ekspor minyak hampir sebesar 0.3 miliar Poundsterling di bulan April.

 

Produksi Manufaktur Inggris Meninggi

Namun, membaiknya data neraca perdagangan Inggris tersebut tidak mampu membuat harga pair GPB/USD meningkat. Hal ini berbeda dengan di sesi perdagangan hari Rabu kemarin saat produksi industri Inggris naik dengan signifikan ke 1.6 persen dari sebelumnya -0.2 persen dan produksi manufaktur menanjak ke 0.8 persen, Sterling merangkak naik hampir sekitar 40 pips.

Sementara itu, dari sisi dolar AS, para investor kini tengah menanti rilis data jobless claims AS nanti malam. Para analis memprediksi bahwa data ini akan naik menjadi 270,000.

266293
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.