EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,048.93   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 42 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 49 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 52 menit lalu, #Saham AS

Sterling Melejit Setelah Pengadilan Tinggi Putuskan Brexit Butuh ACC Parlemen

Penulis

Di sisi lain, hasil rapat kebijakan bank sentral yang selaras dengan perkiraan pun turut mendorong mata uang berkode GBP ini melaju di level tinggi.

Seputarforex.com - Sejumlah event berdampak tinggi melonjakkan nilai Pounds Sterling pada Kamis malam ini (03/November), terutama sebuah putusan mengejutkan tentang Brexit dari Pengadilan Tinggi Inggris. Di sisi lain, hasil rapat kebijakan bank sentral yang selaras dengan perkiraan pun turut mendorong mata uang berkode GBP ini melaju di level tinggi.

Penolakan Brexit - ilustrasi

 

Rencana Brexit Langgar Kedaulatan Parlemen

Pengadilan Tinggi (High Court) Inggris memutuskan bahwa pemerintah Inggris harus menggelar voting di Parlemen sebelum memicu Article 50 yang bakal mengawali hitung mundur dua tahun menjelang Britain Exit From European Union (Brexit). Hakim John Thomas yang memimpin sidang menyatakan bahwa memicu pemisahan Inggris dari Uni Eropa berarti merubah undang-undang domestik tanpa persetujuan Parlemen, yang mana ini dianggap melanggar konstitusi, karena "aturan paling mendasar dalam konstitusi Inggris adalah Parlemen yang berdaulat". Putusan Pengadilan Tinggi ini menandai kemunduran bagi rencana PM Theresa May untuk memulai proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa pada akhir Maret dengan memicu Article 50 dari Lisbon Treaty.

Menanggapi putusan tersebut, juru bicara pemerintah Inggris menyatakan mengajukan banding ke Mahkamah Agung (Supreme Court), dengan dengar pendapat dijadwalkan digelar tanggal 7-8 Desember. Jika Mahkamah Agung tak mementahkan putusan tadi, maka rencana Pemerintah Inggris tentang Brexit berarti bubar dan referendum kehilangan pijakan untuk maju, karena mayoritas anggota Parlemen saat ini telah diketahui menentang Brexit.

 

Belum Tentu Dukung Pounds Di Level Tinggi

Keputusan Pengadilan Tinggi Inggris ini mengejutkan pasar finansial London dan seketika mengirim Pounds ke level tertingginya dalam tiga minggu terhadap Dolar AS. Sterling yang tahun ini menjadi mata uang mayor berperforma terburuk mendadak berbalik kuat dan reli hingga $1.2448, atau naik 0.6% terhadap Dolar per pukul 10:17 AM waktu London. Saat berita ini diturunkan, GBP/USD di platform MT4 bahkan nampak sudah menjangkau 1.2486, atau meroket lebih dari 1%. Saham-saham perbankan multinasional asal Inggris seperti RBS dan Barclays juga melonjak.

Para pakar berbeda pendapat mengenai dampak putusan pengadilan tinggi tentang Brexit ini bagi Pounds. Valentin Marinov dari Credit Agricole SA mengatakan pada Bloomberg, "Sebuah putusan dari Mahkamah Agung tentang Brexit membayangi di Desember, jadi proses-nya jauh dari selesai. Namun demikian, memudarnya kerisauan tentang Hard Brexit bisa membantu Pounds untuk pulih dalam jangka pendek."

Sementara Stephanie Flanders dari JPMorgan Asset Management mengungkapkan,"Ini bisa berarti Perdana Menteri harus bersikap lebih jauh... lebih banyak transparansi tentang kesepakatan (Brexit) dan lebih banyak debat di dalam negeri. Saya takkan mengasumsikan Pound akan tetap tinggi mulai dari sini atau kita takkan meninggalkan Uni Eropa."

Tuntutan di Pengadilan Tinggi ini awalnya diajukan oleh Gina Miller, seorang investor perusahaan startup, dan Deir Dos Santos, seorang penata rambut, yang ingin agar pengadilan menyatakan bahwa tindakan pemerintah untuk memicu Article 50 tanpa berkonsultasi dengan parlemen adalah ilegal. Putusan menjadi sesuatu yang mengejutkan karena beberapa tuntutan serupa yang diajukan warga Inggris lainnya lebih awal sudah ditolak oleh hakim di pengadilan berbeda.

 

BoE Bergeming

Sementara itu, rapat kebijakan Bank of England (BoE) memutuskan tidak merubah besaran program pembelian aset maupun tingkat suku bunga acuan, tetap pada 0.25% sesuai ekspektasi. Hitungan voting anggota rapat juga tak berbeda dengan prediksi, yakni 0 suara untuk rate hike dan 9 suara untuk unchanged. BoE hanya menaikkan forecast-nya untuk tahun ini, dengan perkiraan GDP dinaikkan dari 2% ke 2.2% dan estimasi inflasi meningkat dari 1.2% ke 1.3%.

Sore tadi, Indeks PMI Jasa Inggris bulan Oktober dilaporkan tampil prima. Hasil survei oleh IHS Markit dan CIPS menunjukkan bahwa sektor jasa Inggris untuk awal kuartal akhir tahun 2016 mampu tumbuh signifikan menjadi 54.5 daripada sebelumnya hanya 52.6.

275883
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.