EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,210.98/oz   |   Silver 24.75/oz   |   Wall Street 39,778.39   |   Nasdaq 16,395.47   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Stevens Tegaskan Komitmen Nilai Tukar, AUD/USD Bergeming

Penulis

Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, menampik kritik yang dilayangkan oleh AS terhadap pidatonya mengenai pengaturan nilai tukar mata uang Australia, meski tetap mengulang pernyataan bahwa level Dolar Australia saat ini kemungkinan masih terlalu tinggi.

Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, menampik kritik yang dilayangkan oleh AS terhadap pidatonya mengenai pengaturan nilai tukar mata uang Australia, meski tetap mengulang pernyataan bahwa level Dolar Australia saat ini kemungkinan masih terlalu tinggi dan akan bertahan pada pengelolaan nilai tukar mengambang (floating exchange rate).

glenn_stevens

Dalam tanggapan terhadap pertanyaan pasca pidatonya di Sydney hari ini, tentang risiko yang terdapat pada mata uang Australia sehubungan dengan penguatan hingga 5 sen terhadap Dolar AS yang terjadi hanya dalam beberapa minggu saja, Stevens mengiyakan dengan menyebutkan bahwa memang ada risiko di masa depan meskipun sedikit.

RBA Tetap Berkomitmen Pada Nilai Tukar Mengambang

Komentar Stevens tersebut seolah mematahkan kritik yang pernah diluncurkan oleh perwakilan Menteri Keuangan AS yang menyebutkan bahwa Australia sepertinya sangat berhasrat pada pengaturan nilai tukar (fix exchange rate), khususnya untuk tujuan mendepresiasi nilai tukar Dolar Australia.

"Kami menjalankan kebijakan moneter yang normal, nilai tukar mata uang pun masih mengambang, dan kami belum mengintervensi Dolar Australia sejauh ini," kata Stevens merujuk pada periode ketika mata uang Australia bergolak menuju kisaran 1.10 per Dolar AS pada tahun 2011 dan kemudian berdampak pada merosotnya harga komoditas. "Terkadang kami memiliki opini sendiri tentang harga pasar, namun memang belum populer di lingkup perbankan sentral,"

Yang pasti, Stevens juga menegaskan komitmennya tentang nilai tukar ter-floating atau mengambang dengan menjawab ringkas "Ya" atas pertanyaan tentang hal tersebut.

Sementara itu, menanggapi pertanyaan tentang bagaimana pasar mencerna nilai tukar saat saat ini di tengah kebijakan beberapa negara yang sibuk mengejar tingkat suku bunga nol, Stevens menjawab bahwa pertanyaan semacam itu seharusnya ditujukan pada negara yang memang sudah menerapkan suku bunga nol saja.

Rupanya tak banyak pengaruh yang diberikan oleh pidato Stevens hari Selasa ini, AUD/USD diperdagangkan di angka 0.7605 sore ini saat berita ini ditulis. AUD/USD telah menanjak lebih dari 6 persen bulan ini.

262005
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.