EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,380.27/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 6 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 13 jam lalu, #Saham AS

Stimulus Fiskal Minim, Upaya Rebound NZD/USD Tersendat-sendat

Penulis

NZD/USD terpojok dekat level terendah sejak bulan Oktober 2018, karena pelaku pasar masih memperkirakan akan terjadinya pemangkasan suku bunga New Zealand.

Kemarin, NZD/USD tumbang lebih dari 0.5 persen karena bank sentral New Zealand memutuskan untuk tak mengubah peraturan mengenai Loan-to-Value Ratio (LVR). Kiwi berusaha menanjak ke kisaran 0.6520 dalam perdagangan sesi Asia hari Kamis ini (30/Mei), setelah rilis anggaran nasional menunjukkan minimnya peningkatan belanja pemerintah untuk stimulus fiskal. Namun, posisinya masih terpojok dekat level terendah sejak bulan Oktober 2018, karena pelaku pasar masih memperkirakan akan terjadinya pemangkasan suku bunga New Zealand dalam tahun ini.

NZDUSD

Anggaran belanja pemerintah New Zealand untuk tahun 2019 mencatat kenaikan belanja operasional, sementara forecast GDP dan pendapatan nasional tak mengalami perubahan substansial. Kenaikan anggaran terbesar ditujukan untuk pengentasan kemiskinan anak-anak dan kesehatan kejiwaan, dengan perhatian minim bagi pembangunan ekonomi. Sejalan dengan itu, surplus anggaran diperkirakan bakal berkurang dan utang netto akan meningkat. Namun, pergeseran ini masih dalam kerangka aturan yang berlaku, sehingga tak terlampau berdampak terhadap NZD.

Laporan stabilitas fiskal yang dipublikasikan oleh bank sentral New Zealand (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) pada hari Rabu juga relatif datar. Pasar menanggapi dingin keputusan RBNZ untuk tidak mengubah LVR di tengah lesunya pertumbuhan kredit dan harga perumahan.

Sementara dua jadwal terbesar bagi Kiwi pekan ini gagal menjadi katalis pasar, investor dan trader berpaling kembali ke isu perang dagang AS-China dan proyeksi pemangkasan suku bunga. Kabar mengenai ancaman China untuk membatasi ekspor mineral langka merupakan salah satu pemicu yang menekan nilai dolar-dolar komoditas, termasuk AUD, NZD, dan CAD.

Di sisi lain, bank sentral Australia dipastikan bakal mengumumkan pemangkasan suku bunga pertamanya pada hari Selasa mendatang. Tindakan itu bisa memicu aksi jual pada Kiwi juga, karena RBNZ punya peluang sama besarnya untuk mengambil langkah serupa dalam waktu dekat.

288710
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.