EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,318.40/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,180.04   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 5 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Surplus Berlanjut, Minyak Bertahan Di Level Rendah Dua Bulan

Penulis

Kecemasan pasar akan berlanjutnya surplus global makin meningkat setelah data Baker Hughes menunjukkan pertambahan jumlah sumur pengeboran di AS.

Harga minyak mentah masih loyo pada awal perdagangan pekan ini (25/7), setelah mengakhiri sesi perdagangan hari Jumat pada posisi terendah dalam lebih dari dua bulan terakhir. Kecemasan pasar akan berlanjutnya surplus global makin meningkat setelah data Baker Hughes menunjukkan pertambahan jumlah sumur pengeboran (oil rigs) di AS.

US Oil Rigs

Saat berita ini diangkat, harga minyak mentah WTI di New York Mercantile Exchange berada pada kisaran $44.17 per barel, sedangkan harga acuan internasional Brent di ICE Futures Exchange London bergerak sekitar $45.70.

Akhir pekan lalu, perusahaan pernyedia jasa bidang perminyakan Baker Hughes melaporkan bahwa jumlag sumur pengeboran minyak di Amerika Serikat meningkat dari 357 ke 371. Ini merupakan kenaikan berturut-turut dalam empat minggu terakhir, dan seketika memperbarui spekulasi kalau aktivitas minyak shale di AS siap rebound.

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa lemahnya permintaan BBM dan tingginya inventori minyak mengakibatkan sejumlah pengilangan AS memulai lebih awal pembauran gasolin untuk musim dingin.

Sejalan dengan tingginya persediaan bahan bakar ini di tengah perlambatan ekonomi global, harga minyak pun diperkirakan bakal tetap tertekan dalam jangka pendek. Commitment of Traders CFTC mengabarkan para pelaku pasar di AS telah mengurangi posisi bullish mereka pada futures dan options minyak dari 294.8k menjadi 289.6k dalam waktu sepekan yang berakhir tanggal 19 Juli. Itu merupakan jumlah posisi long netto terendah dalam empat bulan.

268983
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.