Actual Forecast Previous Lebih Bagus Mana?
iklan |
iklan |
Analisa Fundamental
@ Andy:
1. Perhatikan keduanya, lihat hasil actual versus forecast dan previous-nya.
Misal data Non Farm Payrolls (NFP) AS. Data previous 200,000 job, forecast 150,000 job:
- Jika hasil rilisnya (data actual) diatas data previous dan forecast (misal 250,000 job) maka kemungkinan besar USD akan menguat.
- Jika hasil rilisnya (data actual) dibawah data previous dan forecast (misal 100,000 job) maka kemungkinan besar USD akan melemah.
- Jika hasil rilisnya (data actual) diantara data previous dan forecast (misal 175,000 job) maka unpredictable, USD bisa menguat bisa melemah. Dalam hal ini sebaiknya tunggu arah sentimen pasar sebelum entry.
2. Revisi data yang telah dirilis sebelumnya akan mempunyai dampak pada pergerakan harga saat ini, tetapi biasanya dampaknya tidak sebesar hasil rilis data actual.
Jika data sebelumnya direvisi menjadi lebih baik maka akan berdampak positif pada mata uang negara tersebut, dan sebaliknya. Seperti data NFP AS bulan Nopember 2016 yang direvisi naik dari 178,000 ke 204,000 (direvisi menjadi lebih baik), maka akan berdampak positif pada USD.
Didalam membaca Actual dan previous serta revisi, seringkali pergerakan candle tidak jelas, kalau beritanya ke buy malah ke sell. mohon petunjuk cara membaca berita dalam angka dan revisi.
Thanks
@ Shafiq Affifi:
Pada saat awal rilis data derdampak tinggi, sentimen pasar memang tidak bisa diduga. Kadang datanya bagus tetapi mata uangnya melemah dulu baru menguat, dan fluktuasi pergerakannya sangat tinggi. Oleh sebab itu dalam trade by news kami selalu menyarankan agar tidak entry pada saat data dirilis, tetapi tunggu sekitar 30 menit setelah data dirilis, dimana arah sentimen pasar sudah jelas.
Selain itu data fundamental yang bagus tidak serta merta menyebabkan mata uang negara tersebut menguat, termasuk jika ada revisi dari data sebelumnya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi sentimen pasar termasuk isu politik baik domestik maupun global.
Sebagai catatan tambahan, pada keadaan pasar normal, dimana jumlah rilis data yang low, medium dan high impact berimbang, maka data yang low impact akan tidak ada efeknya, yang medium impact bisa ada efeknya bisa tidak, kalaupun ada tidak begitu tinggi, sedang data yang high impact akan tinggi efeknya.
Kalau pasar lagi sepi berita (jumlah data yang dirilis sangat minim), maka data yang low impact akan ada efeknya, dan data yang medium impact akan bisa berdampak tinggi.
Kalau lagi ramai sekali (jumlah data yang dirilis sangat banyak), maka data yang low impact tidak akan diperhatikan, data yang medium impact bisa tidak ada efeknya, dan data yang high impact bisa hanya berdampak sedang (terbatas) atau bahkan tidak berdampak jika dirilis bersamaan dengan data high impact lainnya.
@ Jajang:
- …. pas data nya keluar yang 2 lebih yang lagi lebih buruk ….
Maaf, saya tidak mengerti maksud pertanyaannya.
Mungkin maksud Anda yang 2 bagus yang 2 buruk? Kalau memang demikian lihat data yang berdampak tinggi. Kalau semua datanya berdampak tinggi maka amati pergerakan harganya untuk melihat sentimen pasar. Jangan buru-buru entry sebelum arah pergerakan harga jelas.
Jawaban untuk Jajang:
Mungkin pertanyaan yang bapak sampaikan seperti ini ya: "Jika news ada 4 .. pas data nya keluar yang 2 lebih bagus dan yang 2 lagi lebih buruk. Gimana itu?"
Jika ada empat berita yang dirilis, dengan dua berita yang hasilnya lebih baik dari yang diharapkan dan dua berita lainnya yang hasilnya lebih buruk dari yang diharapkan, dampaknya bisa bervariasi tergantung pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar pada saat itu. Berikut adalah beberapa kemungkinan skenario:
1. Sentimen Campuran
Jika pasar merespons berita secara langsung, kemungkinan terjadinya kombinasi sentimen campuran. Dalam hal ini, pasar mungkin memiliki reaksi positif terhadap dua berita yang hasilnya lebih baik dari yang diharapkan, sementara dua berita yang hasilnya lebih buruk dapat memicu sentimen negatif. Pergerakan pasar secara keseluruhan mungkin tidak begitu signifikan atau volatil, tergantung pada sejauh mana berita tersebut dianggap penting dalam konteks kondisi pasar yang lebih luas.
2. Sentimen Lebih Kuat
Jika salah satu dari dua berita yang lebih buruk dianggap penting atau berdampak besar pada mata uang terkait, maka sentimen negatif tersebut mungkin lebih dominan. Dalam hal ini, pasar mungkin lebih cenderung merespons dengan volatilitas yang lebih tinggi, dan mata uang terkait cenderung melemah.
3. Faktor Eksternal
Pergerakan pasar tidak hanya dipengaruhi oleh berita fundamental semata, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti kondisi global, kebijakan moneter, geopolitik, dan lain sebagainya. Jika ada faktor eksternal yang signifikan, itu juga dapat mempengaruhi pergerakan pasar dan mengaburkan dampak langsung dari berita forex individu.
Penting untuk memperhatikan konteks pasar yang lebih luas dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi mata uang terkait.
Jika terdapat 4 news yang akan dirilis dan hasilnya bersifat mixed/meragukan (ada yang dirilis bagus dan ada yang dirilis jelek), maka sebaiknya anda tidak bertrading. Anda bisa bertrading (entry) posisi ketika pasar sudah mulai tenang dan sudah kembali bergerak di dalam lajur yang semestinya.
Semoga bisa membantu.
Kategori Analisa Fundamental
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Fundamental hawkish dan dovish? | Deni | 18 | 5141 | 2017 |
Bagaimana cara membedakan berita di analisa fundamental? | Dwi | 15 | 5558 | 2015 |
USD tidak cocok dengan hasil NFP? | Ben | 15 | 4395 | 2015 |
Dampak suku bunga terhadap trader? | Yunus | 15 | 735 | 2021 |
Bisakah trading tanpa melihat chart gunakan analisa fundamenta... | Darmono Qodari | 12 | 860 | 2021 |
Apa bedanya analisa sentimen dan fundamental? | Cinju | 7 | 567 | 29 Nov 2022 |