Apa Yg Dilakukan Ketika Harga Memantul Setelah Stop Loss Tereksekusi.
Saham
Saya pengikut aliran follow the trend. Ketika saya long buy dan ternyata harga turun menembus stop loss pada support low tedekat dan membuat lower low sehingga menyebabkan Saham tereksekusi. Pertanyaannya apakah kita wajib untuk buy back saham tadi, dan dimana trigger yg sesuai.
@ Trader utara:
- … apakah kita wajib untuk buy back saham tadi
Tidak. Harus diamati kemungkinan pergerakan harga selanjutnya. Apakah support tersebut kuat? Kalau kuat dan ditembus maka kemungkinan harga akan berlanjut turun.
Untuk itu Anda harus:
1. Meng-identifikasi level-level support dan resistance. Mana support dan resistance kunci (yang kuat), dan mana yang kurang kuat. Untuk keterangan yang lengkap silahkan baca: Beberapa Tips Dalam Menentukan Support Dan Resistance
2. Mengamati pergerakan harga sesuai dengan price action yang terbentuk, dan dikonfirmasikan dengan indikator, yaitu indikator trend (misal moving average, MACD, Bollinger Bands, ADX), dan indikator oscillator (RSI, stochastic, CCI) untuk mengetahui kemungkinan terjadinya divergensi.
Jangan pernah memperkirakan pergerakan harga hanya dengan feeling… Bisa fatal.
- … dimana trigger yg sesuai
Dalam hal ini Anda berharap harga akan bouncing (memantul ke atas), dan bermaksud buy the dip atau membeli pada harga yang rendah (kalau benar bouncing).
Seperti pada penjelasan sebelumnya, harus dikonfirmasi dengan price action dan indikator, dalam hal ini terutama indikator momentum seperti RSI atau stochastic untuk menemukan momen entry yang tepat.
Untuk itu silahkan baca: Buy The Dip Dan Sell The Rally
Bagaimana cara menentukan area pantulan harga paling ideal?
@ Karim:
Tidak ada pantulan ideal ataupun area pantulan ideal. Dalam trading yang dibicarakan adalah besar kecilnya kemungkinan-kemungkinan atau probabilitas, bukan kepastian. Menurut saya tidak ada kondisi yang paling ideal kapan pergerakan harga akan bouncing atau pullback atau memantul. Untuk mengetahui kondisi bouncing atau tidak murni dari pengamatan. Kondisi bouncing bisa terjadi pada level atau area manapun.
Dalam hal ini amati price action yang terbentuk, dan konfirmasikan dengan indikator teknikal terutama indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX atau MACD. Misal jika terbentuk bearish engulfing candle pada ujung uptrend, dan titik indikator parabolic SAR berada di atas bar candlestick, maka probabilitas terjadinya bouncing adalah tinggi.
Mungkin maksud anda menentukan area reversal yang paling potensial. Menentukan titik atau area reversal itu tergantung dari pengamatan, dan setiap trader pasti mempunyai perspektif masing-masing mengenai hal ini. Namun umumnya, trader mengamati dan menentukan sebuah zona dari pola candle atau struktur harga yang sudah terbentuk di masa lalu.
Semoga bisa membantu.
Jawaban untuk Trader utara:
Tidak. Aturan buy back kembali ke strategi trading yang Anda gunakan. Namun melihat kondisi harga yang membentuk lower low artinya di time frame tersebut sedang terjadi perubahan tren dari naik menjadi turun.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda pertimbangkan kembali untuk buy jika tren sudah berubah. Anda bisa masuk buy kalau harga sudah menunjukkan kenaikan signifikan dan terbentuk higher high yang baru.
Jawaban untuk Karim:
Tidak ada area pantulan paling ideal. Semua level pada grafik adalah probability.
Dalam hal ini, Anda lebih baik masuk pada level yang kuat seperti key level. Cari key level support pada grafik dan tunggu rejection sebagai konfirmasi untuk buy.
Kategori Saham
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Beda Trading Spot Dengan Futures? | Rahmatika | 15 | 14471 | 2013 |
Apakah Ketika Jual Saham Akan Langsung Terjual? | Reno Leonardo | 10 | 30490 | 2015 |
Prospek Saham PTPP kedepannya bagaimana? | Mukhlis | 7 | 4135 | 2017 |
Jenis Saham Berjangka? | Dede | 7 | 1895 | 2019 |
Saham apa yang paling menarik di tahun ini? | Regina | 7 | 641 | 2022 |
Beda Trading Saham di MT5 Dengan Di Sekuritas? | Jono Parmano | 5 | 2175 | 2020 |