Apakah Forex Adalah Zero Sum Game Di Level Trader Dan Bank?
iklan | iklan |
Lainnya
Harga terbentuk karena adanya proses BUY and SELL di market. contohnya seperti ini, si A ingin melakukan order BUY pada pair EURUSD di running price 1.2000 sebesar 10 Lot. Prosesnya diawali dengan adanya order SELL di 1.2005 sebesar 5 Lot, kini harga tergiring naik ke level 1.2008 dan mendapati 3 Lot Order Sell. Harga terus naik dan sampai di level 1.2010 yang terdapat order SELL 2 Lot. Maka terpenuhilah order BUY si A tadi.
Dan harga di market yang terus bergerak bolak-balik karena aksi BUY and SELL dari para pelaku pasar. kita dengan mudah melihat Order seperti itu dalam Depth of the Market, dimana BUYER dan SELLER menempatkan posisi mereka.
Kenyataannya BUYER dan SELLER bertarung dan saling mengalahkan untuk menetukan harga bagi kebutuhan Perusahaan Multinasional yang akan menukar uang di level harga manapun. Karena Pasar Forex adalah cara demokratis untuk menentukan level harga sesungguhnya, sebuah model pasar persaingan sempurna. Dalam Trader antar Trader, Bank antar Bank yang berperan sebagai penyedia likuiditas, atau Institusi antar Insitusi, semuanya menjadikan mata uang sebagai komoditi demi menghasilkan Profit, bukan sebagai alat tukar.
Faktanya kebutuhan Perusahaan Multinasional sehari-hari ini hanya berkisar sekitar 20% dari volume pasar. Sepenuhnya 80% volume perdagangan dilakukan oleh pelaku pasar dengan motif memperoleh profit.
Apakah hal ini yang membuat Forex mengarah kepada stigma Zero sum Game, kecuali di pada Perusahaan Multinasional. sebab tujuan mereka bertransaksi berbeda ?
Terimakasih..
Untuk James,
Sebenarnya, yang membentuk dan menggerakkan harga pada pasar forex itu disebabkan karena adanya hukum penawaran (supply) dan permintaan (demand). Layaknya pada pasar tradisional, pada pasar forex juga berlaku hukum asas penawaran dan permintaan, dimana ada penawaran (entah itu barang atau jasa) maka tentu disana akan ada permintaan.
Hal tersebut juga berlaku pada pasar forex. Sehingga, semua yang terlibat di dalamnya (baik itu trader retail atau trader institusional) tentu akan melakukan transaksi. Semakin banyak dan semakin sering terjadinya transaksi, maka tentu akan mempengaruhi nilai harga dari instrument yang diperdagangkan. Hanya saja, yang membedakan antara trader retail dengan trader institusional adalah jenis dan jumlah transaksinya.
Mengenai pendapat yang menyatakan bahwa pasar forex itu adalah zero sum game, maka kami tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut. Memang masih terdapat beberapa pro dan kontra mengenai statement tersebut. Namun pada kenyataannya, sesuai dengan penjelasan kami sebelumnya, bahwasanya semua yang terlibat dalam pasar forex (baik trader retail maupun trader institusional) melakukan transaksi karena didasari oleh asas hukum penawaran dan permintaan, yang mana jika ada penawaran tentu akan ada permintaan.
Semoga bisa membantu.
Kategori Lainnya
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Indikator Pivot Point M4? | Alex | 11 | 150 | 03 Nov 2022 |
Jenis-jenis trading derivatif apa saja? | The Botak | 10 | 1490 | 2020 |
trading forex halal atau haram? | Mei Setyo Kurniawan | 9 | 12991 | 2018 |
Cara mengukur waktu harga? | Amir | 9 | 2558 | 2019 |
Broker yang digunakan Pak Martin? | Riduan S | 8 | 2929 | 2018 |
Bagaimana kondisi trading kripto di Indonesia? | Sulastri | 8 | 224 | 19 Agu 2022 |