Cara Penggunaan Indikator EMA 200
Indikator
@Sandi: Pada dasarnya EMA (exponential moving average) adalah jenis indikator trend yang bertujuan mengidentifikasi trend. Menentukan trend dengan EMA 200 sangat mudah. Ketika berada di bawah kurva indikator EMA 200, maka diasumsikan harga sedang bergerak downtrend, dan ketika berada di atas EMA 200 diasumsikan harga sedang uptrend.
Namun ada strategi khusus yang populer di kalangan para trader dengan memanfaatkan EMA 200. Strategi EMA-200 menggunakan time frame daily dan 4 jam (4-hour) untuk menentukan arah trend, dan time frame 1 jam untuk membuka posisi trading:
- Pada chart daily, tentukan arah trend dengan mengamati posisi pergerakan harga terhadap kurva indikator ema 200. Trend pada chart daily adalah trend utama.
- Pada chart 4 jam, amati arah trend untuk konfirmasi trend utama.
- Amati juga arah trend pada chart 1 jam. Jika searah dengan trend utama dan trend pada chart 4 jam, maka buka posisi dengan metode buy the dip atau sell the rally, yaitu buy pada saat pull back atau sell pada saat bouncing.
Untuk lebih detailnya, Anda bisa membaca langsung pada artikel ini:
Strategi Trading Dengan Indikator EMA 200 Untuk Trader Harian
Jika open posisi saat terjadi cross antara 2 EMA (saya gunakan 100 dan 200), dimana sebaiknya SL dan TP saya letakkan pak?
@ Fahriza:
Dalam hal ini sinyal untuk entry adalah saat perpotongan kedua kurva EMA tsb. Benar seperti itu, tetapi kami sarankan amati juga price action yang terbentuk agar sinyal tersebut valid. Jika price action mendukung maka probabilitas kebenaran sinyal crossing tsb tinggi. Misal ketika crossing terbentuk bearish engulfing candle, maka bisa entry sell.
Mengenai level stop loss (SL) dan target profit (TP), biasanya trader menetapkan pada level resistance atau support yang terdekat. Untuk TP biasanya ditetapkan dengan risk/reward ratio minimal 1:1. Misal SL ditetapkan 50 pip, maka TP minimal adalah 50 pip, kalau bisa usahakan lebih.
Silahkan baca juga: Tips Dalam Menentukan Stop Loss
Apapun strategi trading yang digunakan, umumnya para trader meletakkan SL dan TP nya di level support/resisten atau zona supply/demand terdekat.
Semoga bisa membantu.
Jawaban untuk Fahriza:
- Jika open posisi saat terjadi cross antara 2 EMA (saya gunakan 100 dan 200), dimana sebaiknya SL dan TP saya letakkan pak?
SL dan TP diletakkan pada support atau resisten terdekat dengan rasio risk/reward minimal 1:1. Selain support/resisten, bisa juga meletakkan pada supply/demand terdekat.
Kategori Indikator
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Trading Stochastic Sering Memunculkan False Signal? | Yusron | 20 | 4975 | 2014 |
Seputar Kinerja Indikator Stochastic? | Danu Rahmat | 15 | 951 | 2021 |
Cara setting indikator Bollinger Bands? | Sunoko | 14 | 20468 | 2017 |
Indikator Untuk Membantu Memilih Waktu Martingale? | Agung | 14 | 5927 | 2016 |
Indikator MT4 di Android? | Newbie | 12 | 10714 | 2016 |
Apa Gunanya Awesome Oscillator? | Seno | 11 | 17453 | 2016 |