Cara Trading Dengan Currency Strengthmeter
Cara Trading
@ Eric:
Buy high dan sell low adalah salah satu strategi entry, tidak ada hubungannya dengan kekuatan suatu mata uang.
Suatu mata uang dikatakan sedang kuat jika menguat terhadap hampir semua pasangannya, dan dikatakan sedang lemah jika melemah terhadap hampir semua pasangannya. Salah satu pengukur kekuatan mata uang adalah currency strength meter dari FXCM / Dailyfx.
Contoh indikator kekuatan mata uang adalah USD index (USDX), dimana USD dibandingkan terhadap EUR, JPY, GBP, CHF, CAD dan SEK (Krona Swedia). Kalau USD sedang lemah maka USDX melemah dan sebaliknya. Ada juga EUR index, JPY index dsb.
Cara trading dengan currency strength meter, misalnya JPY saat ini relatif sedang menguat terhadap semua mata uang utama, dan GBP relatif sedang melemah terhadap semua mata uang utama, dimana JPY adalah yang paling kuat sementara GBP adalah yang paling lemah. Maka sebaiknya kita buy JPY dan sell GBP, atau sell pasangan GBP/JPY. Baca juga: Keuntungan Trading Pada Pasangan Mata Uang Cross.
Kembali ke buy high dan sell low, ini adalah strategi trading yang mengandalkan breakout atau penembusan level resistance (untuk buy high) atau penembusan level support (untuk sell low). Strategi ini berlawanan dengan buy the dip dan sell the rally. Dalam hal ini Anda bisa trading pada pasangan mata uang manapun dengan strategi buy high dan sell low asalkan kondisi pasar mendukung, dan tidak harus pada mata uang yang paling kuat versus yang paling lemah atau sebaliknya.
Kategori Cara Trading
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Cara menentukan lot transaksi? | Rega | 20 | 20133 | 2017 |
Dalam Keadaan Uptrend, Mana Yang Lebih Baik? | Alexander Saogie | 17 | 2514 | 2018 |
Perbedaan Akun Standar, Mini dan Mikro? | Junaidi | 16 | 4208 | 2018 |
Cara trading super simpel tapi profitable? | Adi Handoko | 14 | 9180 | 2017 |
Modal 10 Dolar, Sehari Bisa Dapat Berapa? | Robby | 11 | 14401 | 2012 |
Waktu trading pair EURUSD? | Adi Ms | 11 | 4387 | 2012 |