Hubungan Deflasi Dan Pelemahan Mata Uang
Analisa Fundamental
Ada beberapa hal yang membuat sebuah mata uang bisa melemah atau menguat, diantaranya adalah kondisi ekonomi negera tersebut. Sebuah mata uang melemah atau menguat terhadap mata uang lainnya dilihat dari sejauh mana keadaan negara-negara tersebut. USD menguat terhadap EUR karena kondisi ekonomi AS sedikit lebih baik dibanding negara Eropa. Disisi lain pasar tengah terkontanimasi oleh isu kenaikan suku bunga The Fed.
Thanks.
Jadi disini bukan hanya inflasi yang melemahkan mata uang? Saya juga bingung dengan hubungan inflasi dan deflasi ini dengan penguatan nilai mata uang. Tingkat suku bunga kan juga ada kaitannya dengan inflasi ini. Mungkin master bisa menguraikan hubungan2 ini dengan lebih jelas supaya analisanya bisa lebih gampang untuk pemula seperti saya. Thanks
@ Alex, @ Ucup Fadila :
Benar, inflasi tinggi menyebabkan mata uang melemah, sebaliknya inflasi yang rendah akan menyebabkan mata uang menguat. Dan inflasi rendah yang terus-menerus atau deflasi akan menyebabkan mata uang terus menguat. Hal ini pernah terjadi di Jepang antara periode tahun 2000 hingga 2011 dan Hong Kong pada tahun 2002. Anda bisa lihat chart USD/JPY antara tahun tersebut maka pergerakan harganya turun atau JPY menguat terhadap USD.
Nah, menguatnya nilai tukar mata uang adalah akibat dari deflasi, tetapi deflasi sendiri adalah penurunan tingkat harga yang terus-menerus sehingga menyebabkan aktivitas perekonomian makin menurun dan jika dibiarkan bisa mengakibatkan kehancuran ekonomi suatu negara. Merosotnya pendapatan sektor bisnis, investasi yang menurun drastis dan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Mengenai penyebab deflasi Anda bisa baca disini, dan dampaknya terhadap perekonomian dan mata uang Anda bisa baca disini.
Untuk itulah maka bank sentral menurunkan suku bunganya agar perekonomian bisa kembali bergairah dan beraktivitas dengan normal. Akibat dari penurunan suku bunga itu maka mata uang negara tersebut akan melemah. Inilah yang sekarang terjadi di kawasan Euro (Eurozone).
Anda bisa lihat chart EUR/USD sebelum Juni 2014 dimana ECB mulai menurunkan suku bunganya dari 0.25% ke 0.15% akibat deflasi, tampak EUR/USD masih cenderung menguat. Tetapi setelah dilanda deflasi dan suku bunga mulai diturunkan 2 kali (dari 0.25% ke 0.15%, lalu terakhir 0.05%), maka EUR cenderung melemah terhadap USD.
Jadi deflasi berakibat pada melemahnya mata uang karena bank sentral menurunkan suku bunga.
Semoga bisa membantu.
Kategori Analisa Fundamental
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Fundamental hawkish dan dovish? | Deni | 18 | 5409 | 2017 |
Bagaimana cara membedakan berita di analisa fundamental? | Dwi | 15 | 5764 | 2015 |
USD tidak cocok dengan hasil NFP? | Ben | 15 | 4657 | 2015 |
Dampak suku bunga terhadap trader? | Yunus | 15 | 880 | 2021 |
Bisakah trading tanpa melihat chart gunakan analisa fundamenta... | Darmono Qodari | 12 | 1013 | 2021 |
Actual forecast previous lebih bagus mana? | Andy | 7 | 7615 | 2017 |