Kerja Di Broker Forex Indonesia

Rachmat 2014

Informasi yang kami dapat memang seperti itu, namun untuk memperkuat apakah isu demikian memang benar, anda bisa mengunjungi kantor broker indonesia yang anda dikota anda. Untuk sekedar mencari tahu saja. Berdasarkan pengalam kami, pernah mengunjungi salah satu broker forex indonesia. Kami ngobrol-ngobrol dengan salah satu staf saat mengikuti pelatihan. Staf tersebut berkata, Anda bisa menjadi nasabah sekaligus mendapat komisi dari nasab yang anda bawa kebroker kami.

Namun ini baru satu broker yang kami kunjungi, Untuk broker yang lain kami kurang tahu.

Thanks

Martin 2019

@ iwan:

- ……. kok banyak negatifnya ya kerja di perusahaan seperti itu?

Yang dimaksudkan negatif contohnya apa Pak?


- Ada yang melamar di posisi X tapi malah ditempatkan di posisi marketing untuk mencari nasbah dll.

Contohnya melamar di posisi apa Pak? Kalau di posisi Account Executive atau trader, Anda memang harus ada akun yang ditradingkan. Kalau belum ada tentunya Anda harus mencari nasabah, atau Anda sendiri yang buka akun untuk ditradingkan. Dalam hal ini Anda akan mendapatkan komisi per transaksi.

Tetapi kalau Anda melamar untuk posisi analis, Anda akan ditest pengetahuan Anda mengenai trading dan analisa fundamental dan teknikal, dan setahu kami tidak harus trading atau cari nasabah untuk ditradingkan, tetapi kerja full time sebagai analis.

- Saya padahal sangat berminat sekali kerja sebagai analis forex, tradernya dll. Mungkin admin bisa memberi masukan terhadap pertanyaan saya itu.

Kalau berminat kerja sebagai analis, cobalah melamar untuk posisi analis. Setahu kami tugasnya adalah membuat analisa harian per sesi (baik analisa fundamental maupun teknikal), untuk dipublikasikan ke para trader di broker tsb. Tetapi kalau Anda ingin kerja sebagai trader, setahu kami memang harus ada akun yang akan Anda tradingkan. Kalau belum ada maka Anda harus cari nasabah, atau Anda sendiri yang membuka akun.


- Saya ingin menjadi profesional di bidang forex.

Oke Pak. Semoga sukses.

Tabroni 2021

Setau saya ,broker itu ngga perlu menganalisis market.statistik membuktikan 90 %trader lost. Jadi misal kebanyakan trader open buy, dia akan open sell. Kalaupun dia lost yang bayarin ya nasabahnha (retail trader)

Contoh = 90 persen trader open buy
Dia open sell kalaupun ajaibnya yang 90 persen profit ( statistik lost sih),dia akan lempar ke liqudity provider.yang dia lost nya di bayarin dari 10 persen trader yang lost.jadi broker ngga perlu analisa.yqng dia perlu marketing.