Kombinasi Antara Pivot Dan MA

@ Aswin:

Jika menggunakan time frame daily, pasang pivot daily, SMA 200, dan salah satu dari EMA 21, EMA 34, EMA 50, EMA 55, EMA 89, EMA 100 atau EMA 144.
Berikut contoh pada EUR/USD daily:



Pivot point adalah nilai tengah harga per periode waktu pada time frame tsb. Jika harga berada di atas level pivot dan di atas kurva EMA dan SMA, maka cenderung bullish, dan sebaliknya jika harga berada di bawah level pivot dan di bawah kurva EMA dan SMA, maka cenderung bearish.

Jika harga berada di atas pivot tetapi berada di bawah kurva EMA, maka perhatikan penunjukan dari indikator teknikal, terutama indikator trend (MACD, Bollinger Bands, ADX, parabolic SAR). Jika penunjukan indikator trend bearish, maka bisa open sell.

Dalam hal ini penunjukan indikator EMA dan SMA lebih valid dibandingkan pivot point, karena pivot point adalah indikator statis (pada periode waktu tertentu), sedangkan EMA, SMA dan indikator teknikal adalah dinamis yang bergerak sesuai dengan pergerakan harga saat itu. Jadi lebih penting EMA, SMA dan indikator trend.

Apakah teknik di atas bisa digunakan untuk scalping?

@ Yendry Pitoy:

- Apakah teknik di atas bisa digunakan untuk scalping?

Bisa. Tetapi menurut saya jika Anda trading dengan cara scalping lebih disarankan untuk entry berdasarkan sinyal dari price action. Indikator moving average bisa digunakan sebagai konfirmasi. Jika trading dengan time frame rendah seperti 5 menit (M5) atau 15 menit (M15), gunakan kombinasi EMA periode 8 dan periode 21.

Jawaban untuk Aswin:

Bisa. Cara menggabungkan pivot point (PP) dengan MA adalah dengan 2 cara.

1. Melihat arah bullish/bearish dari posisi harga terhadap garis PP

Harga diatas garis PP >> bullish >> posisi buy

Harga dibawah garis PP >> bearish >> posisi sell

2. Melihat level menggunakan MA di periode pendek seperti EMA 9, atau EMA 12.

Jawaban untuk Yendry Pitoy:

Bisa, tinggal Anda kombinasikan dengan price action candlestick pembalikan di level-level penting.