Mengapa Market Volatile?
Pemula
@Dimas Maulana: Kenapa market bisa volatile ya Pak?
Karena market digerakkan oleh aktifitas jual dan beli trader untuk instrumen tersebut. Agar lebih memahami, saya akan berikan contoh simulasi market volatile di kehidupan nyata.
Coba bayangkan sebuah pasar didaerah Anda yang sering dikunjungi untuk berbelanja kebutuhan pokok, seperti sayur-sayuran, ikan, daging ayam, dst. Jam berapa biasanya pasar tersebut rame? Ya, mulai dari subuh dan pagi hari. Waktu subuh dan pagi hari tersebut adalah market volatile, disebabkan banyaknya transaksi jual dan beli di pasar tersebut.
Sekarang, kalau Anda datang jam 2 malam, apakah sama ramainya pada waktu subuh dan pagi tadi? Tentu tidak (market tidak volatile).
Kita balik ke market, siapa yang membuat volatile? Mereka itulah yang transaksi dalam jumlah besar contohnya bank, hedge fund, investment fund, dst. Mereka adalah korporasi besar dengan dana besar untuk bertransaksi di market seperti forex.
Jadi, market akan volatile ketika para trader besar ini masuk. Kapan mereka masuk? Mereka masuk sesuai waktu wilayah mereka, contohnya London yang volatilenya jam 1-2 siang karena disana (London) baru jam 8 pagi. Trader besar di London baru memasuki pasar, akibatnya pada waktu London tersebut harga bergerak kuat. Sama halnya dengan waktu Amerika.
Apakah ada saat2 di mana market itu calm, naik turunnya biasa, terprediksi, nggak perlalu mencolok?
Ada. Market yang tidak terlalu bergerak besar adalah sesi Asia dan Australia. Di Indonesia, dari jam 5-6 pagi sampai 1-2 siang adalah sesi Asia. Jika Anda ingin trading dengan pergerakan yang tidak terlalu besar, disini bisa dilakukan.
Sesi London dan Amerika (jam 2 siang - 4 subuh) adalah waktu yang volatile karena trader besar di kedua wilayah tersebut (Eropa dan Amerika) sedang aktif memasuki pasar.
Terima Kasih
Waduh penjelasannya cukup panjang ya Pak. Terima kasih, maaf saya masih nubie sehingga tanyanya hal sepele seperti ini.
Jenis indikator paling mudah untuk mengenali market sedang sangat volatile itu apa ya kak?
@ Kashmir:
Indikator untuk mengetahui tingkat volatilitas pergerakan harga adalah Bollinger Bands. Ketika jarak antara upper band dan lower band semakin melebar, maka volatilitas pergerakan harga semakin tinggi. Sebaliknya ketika jarak antara upper band dan lower band semakin menyempit, maka volatilitas pergerakan harga semakin rendah (menurun).
Untuk penjelasan mengenai indikator Bollinger Bands, silahkan baca:
Sukses Trading Dengan Bollinger Bands
Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands
Antara Saham dan Forex, mana yang lebih volatile?
@ Anggi:
- Antara Saham dan Forex, mana yang lebih volatile?
Volatilitas forex jauh lebih tinggi.
Kategori Pemula
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Apa Hubungan Stop Out Dan Margin Call? | Fajar Hendrick B | 20 | 19473 | 2015 |
Darimana Asal Keuntungan Trader? | Jumardi | 20 | 14186 | 2016 |
Pemula ingin gabung forex? | Rozi | 20 | 5786 | 2016 |
Beda Akun Cent Dan Micro? | Rendi Supratman | 19 | 41426 | 2015 |
Bank Statement Yang Diminta Broker Itu Seperti Apa? | Mahmud | 18 | 32034 | 2015 |
Siapa Yang Membuat Harga Bergerak? | Syuhada | 18 | 16593 | 2016 |