Multiplier Pada Exponential Moving Average
Indikator
Saya Kurang paham mengenai penjelasan Multiplier Pada Exponential Moving Average...terutama pada perhitungannya
Pertanyaan:
1. pada bagian (2 / (periode waktu + 1) ), +1 itu maksudnya apa ya, angka dari mana?
2. Terus mau tanya perbedaan paling signifikan tentang penggunaan SMA dan EMA, dari penjelasan di link tersebut saya masih kurang menangkap perbedaan antara keduanya.
Sy ambil dari halaman ini.
@ Rangga:
1. Itu formula (rumus perhitungan) untuk pemberatan (weighting) moving average dalam EMA (exponential moving average). Untuk penjelasan lengkapnya silahkan baca di sini.
2. SMA tanpa pemberatan (weighting) terhadap harga terakhir, sementara eaxponential (EMA) dengan pemberatan. Pemberatan maksudnya bobot harga terakhir lebih besar dalam porsi perhitungan rata-rata (average).
Penggunaan praktisnya adalah dalam hal mengetahui support dan resistance dinamis. Kurva EMA (yang dengan pemberatan) akan lebih mencerminkan kurva support dan resistance yang kekinian (biasanya dianggap lebih valid).
Misal pada time frame daily dengan SMA 50, akan dihitung rata-rata harga dalam 50 hari terakhir dengan bobot yang sama. Kalau dengan EMA 50, pembobotan harga pada hari-hari terakhir akan lebih besar dalam porsi perhitungan berdasarkan nilai multipliernya.
Mengapa para scalper lebih memilih menggunakan EMA dibandingkan SMA?
@ Erwin:
Karena hasil perhitungannya lebih akurat dalam hal merepresentasikan nilai rata-rata pergerakan harga yang paling akhir. Ini karena EMA dihitung berdasarkan nilai rata-rata pembobotan dari harga akhir yang lebih besar dibandingkan dengan SMA yang nilai pembobotannya sama.
Jawaban untuk Erwin:
Para scalper seringkali lebih memilih menggunakan Exponential Moving Average (EMA) daripada Simple Moving Average (SMA) karena EMA memberikan sinyal yang lebih cepat dan lebih responsif terhadap pergerakan harga terbaru.
EMA memberikan bobot yang lebih besar pada harga-harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap pergerakan harga terbaru. Dalam scalping, di mana trader mencari keuntungan dari pergerakan harga kecil dalam waktu yang singkat, sinyal yang lebih cepat dan responsif dapat sangat berguna untuk memasuki dan keluar dari posisi dengan cepat.
Di sisi lain, SMA memberikan bobot yang sama pada semua harga dalam periode waktu tertentu, yang dapat menyebabkan sedikit lag dalam memberikan sinyal trading. Lag ini dapat menyebabkan scalper melewatkan peluang trading penting atau terlambat memasuki atau keluar dari posisi, yang dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh.
EMA cenderung lebih responsif dan lebih sensitif dalam mendeteksi tren atau pergerakan harga. Itulah alasannya mengapa para scalper lebih menggunakan EMA ketimbang SMA.
Semoga bisa membantu.
Kategori Indikator
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Trading Stochastic Sering Memunculkan False Signal? | Yusron | 20 | 4980 | 2014 |
Seputar Kinerja Indikator Stochastic? | Danu Rahmat | 15 | 955 | 2021 |
Cara setting indikator Bollinger Bands? | Sunoko | 14 | 20493 | 2017 |
Indikator Untuk Membantu Memilih Waktu Martingale? | Agung | 14 | 5930 | 2016 |
Indikator MT4 di Android? | Newbie | 12 | 10722 | 2016 |
Apa Gunanya Awesome Oscillator? | Seno | 11 | 17456 | 2016 |