Penggunaan Sistem Nilai Tukar
Ekonomi
@ Dirga:
Floating exchage rate (kurs mengambang) adalah sistem nilai tukar berdasarkan mekanisme pasar. Fluktuasi nilai tukar mata uang ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran mata uang itu sendiri.
Ada 2 macam floating exchange rate, yaitu mengambang bebas dan mengambang terkendali. Dalam hal mengambang terkendali maka bank sentral selaku otoritas moneter bisa melakukan intervensi jika pelemahan atau penguatan mata uang terlalu tajam, sudah melewati batas-batas yang ditentukan oleh bank sentral.
Sejauh mana peran bank sentral untuk ikut campur dalam sistem nilai tukar mata uang?
Seperti dijelaskan di atas, bank sentral akan melakukan intervensi di pasar uang jika nilai tukar terlalu melemah atau terlalu menguat, dengan cara melakukan opearasi pasar terbuka, mengatur suku bunga acuan, dan juga meluncurkan program stimulus.
Sebagai penjelasan lebih lanjut, silahkan baca:
Peran bank sentral tentu untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya. Jika nilai tukar mata uang terlalu rendah, maka bank sentral akan mengambil kebijakan untuk mengkerek mata uangnya. Begitu pula ketika nilai mata uang terlampau tinggi, maka bank sentral akan mengambil langkah untuk kembali menormalkannya (karena nilai mata uang yang terlalu tinggi akan berdampak buruk). Lalu bagaimana bank sentral melakukannya? Yaitu dengan memberikan stimulus-stimulus atau perubahan suku bunga.
Semoga bisa membantu.
Jawaban untuk Dirga: Sistem nilai tukar mengambang, atau juga dikenal sebagai floating exchange rate, mengacu pada sistem nilai tukar di mana nilai mata uang negara ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Dalam sistem nilai tukar mengambang, nilai mata uang dapat berfluktuasi secara bebas dan tidak ada campur tangan pemerintah atau bank sentral untuk menetapkan nilai tukar secara tetap.
Pada sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar mata uang dapat berubah setiap saat sesuai dengan perubahan dalam ekonomi, perdagangan, investasi, dan faktor-faktor lainnya. Pergerakan nilai tukar didorong oleh berbagai kekuatan pasar, termasuk suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, sentimen pasar, perubahan harga komoditas, dan berita ekonomi.
Sistem nilai tukar mengambang memungkinkan mata uang mengalami apresiasi (menguat) atau depresiasi (melemah) secara alami sesuai dengan keadaan ekonomi dan faktor pasar lainnya. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pemerintah dan bank sentral untuk fokus pada kebijakan moneter dan ekonomi dalam negeri tanpa harus terikat pada nilai tukar yang tetap.
Sejauh mana bank sentral campur tangan dalam sistem nilai tukar mata uang bergantung pada kebijakan dan pendekatan yang diadopsi oleh bank sentral tersebut. Bank sentral dapat memilih untuk campur tangan lebih sedikit atau lebih banyak dalam menstabilkan nilai tukar, tergantung pada tujuan dan prioritas kebijakan mereka.
Beberapa cara bank sentral dapat campur tangan dalam sistem nilai tukar meliputi:
1. Intervensi Valuta Asing: Bank sentral dapat membeli atau menjual mata uang di pasar valuta asing untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang negara mereka. Jika mata uang negara melemah, bank sentral dapat melakukan intervensi dengan membeli mata uang mereka sendiri untuk mendukung nilai tukar. Sebaliknya, jika mata uang menguat, bank sentral dapat menjual mata uang mereka untuk menurunkan nilai tukar.
2. Pengaturan Suku Bunga: Kebijakan suku bunga oleh bank sentral dapat mempengaruhi nilai tukar. Misalnya, menaikkan suku bunga dapat menarik investor untuk berinvestasi dalam mata uang negara tersebut, sehingga dapat menguatkan nilai tukar. Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat menyebabkan depresiasi mata uang.
3. Kebijakan Moneter: Selain suku bunga, kebijakan moneter secara keseluruhan juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Kebijakan moneter yang akomodatif atau ketat dapat berdampak pada kekuatan mata uang.
4. Intervensi Komunikasi: Pernyataan dan komunikasi dari pejabat bank sentral juga dapat mempengaruhi pasar dan nilai tukar. Pernyataan tentang kebijakan moneter dan ekonomi dapat mempengaruhi sentimen pasar dan berdampak pada mata uang.
Kategori Ekonomi
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Berapa nilai tertinggi dan terendah EURUSD? | Teguh | 9 | 8306 | 2012 |
Perbedaan Bursa Efek, Saham, Obligasi? | Irman | 7 | 1450 | 2020 |
Cara menganalisa pergerakan kurs mata uang menggunakan siklus ... | Surya | 6 | 11674 | 2019 |
Apakah EUR dapat mengimbangi USD sebagai mata uang paling konv... | Wayfquy Asdrianti | 5 | 8217 | 2013 |
Pengaruh komoditi terhadap pergerakan mata uang? | Bandi | 4 | 781 | 2020 |
Data CPI Indonesia? | Hilman | 4 | 547 | 2022 |