Penyebab Trading Dengan Emosi Berasal Dari Lot Yg Kebesaran?
iklan | iklan |
Money Management
Bagaimana cara menentukan lot yg ideal supaya trading tidak terbawa emosi?
@ Putra Dermawan:
Tujuan trading adalah menghasilkan profit yang konsisten dalam periode waktu tertentu, misal 5% dalam sebulan. Kemudian ditingkatkan misalnya bisa 7% dalam sebulan, dst. Untuk bisa profit dengan konsisten, Anda harus bisa mengendalikan risiko dengan konsisten juga. Misal hari ini risikonya 2% dari equity, bukan berarti besok bisa seenaknya menaikkan risiko jadi 20%.
Saran saya sebaiknya tidak memperbesar lot sampai Anda bisa profit dengan konsisten dalam periode waktu tertentu. Memperbesar lot berarti memperbesar risiko. Besarnya lot sebaiknya disesuaikan dengan besarnya risiko yang disepakati dengan menggunakan position sizing.
Misal Anda ingin entry buy pada pair GBP/USD, dan menentukan SL dalam pip berdasarkan level support terdekat, misal yang reasonable adalah 50 pip.
Jika risiko yang Anda tentukan (misalnya) sebesar USD 20, maka untuk posisi ini Anda harus buy GBP/USD dengan nilai per pip sebesar = (USD 20) / 50 pip = USD 0.4. Dengan demikian Anda harus buy GBP/USD dengan volume sebesar 0.04 lot, yang mana nilai per pip-nya adalah USD 0.4. Mengenai TP gunakan risk/reward ratio minimal 1:1, sesuaikan dengan resistance yang ada.
Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan baca:
@ Hilda:
Seperti pada contoh di atas, risiko Anda sebesar USD 20, SL= 50 pip, trading pada 0.04 lot dengan nilai per pip sebesar = (USD 20) / 50 pip = USD 0.4. Jika SL digeser lebih besar misal 80 pip, maka risiko Anda sekarang = 80 pip x USD 0.4 = USD 32. Jadi merubah SL akan merubah besar risiko.
Terimakasih suhu
@ Mulyana:
Tergantung dari ketahanan modal yang ditetapkan. Ketahanan modal artinya kemampuan dana Anda untuk menahan semua posisi terbuka yang mengalami kerugian (floating loss) sebelum Anda terkena margin call. Tujuan Anda mengetahui ketahanan modal adalah untuk menentukan besarnya resiko sesuai dengan modal.
Untuk leverage, gunakan leverage yang besar agar margin atau jaminannya kecil, misal 1:500 atau 1:1000.
Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) dan ketahanan yang Anda tetapkan adalah 500 pip, maka Anda bisa trading dengan: (USD 100) / 500 pip = USD 0.2 / pip. Dalam hal ini bisa menggunakan 0.02 lot, yang mana nilai per pip untuk 0.02 lot pair XXX/USD adalah USD 0.2 / pip.
Jika Anda trading pada pair XAU/USD dan ketahanan yang Anda tetapkan adalah 5000 pip, maka Anda bisa trading dengan: (USD 100) / 5000 pip = USD 0.02 / pip. Dalam hal ini bisa menggunakan 0.02 lot, yang mana nilai per pip untuk 0.02 lot pair XAU/USD adalah USD 0.2 / pip.
@ Mulyana:
Maaf, yang Anda tanyakan apanya ya? Margin atau apanya? Anda trading pair apa?
@ Mulyana:
Untuk EUR/JPY, perhitungan margin adalah:
Margin = (USD 100,000) x (jumlah lot atau volume) x (persentase margin) x harga pasar EUR/USD saat itu.
Keterangan: USD 100,000 adalah nilai kontrak dalam forex.
Dengan leverage 1:100, maka persentase margin = 1%.
Misal: Anda buy atau sell EUR/JPY sebesar 0.1 lot, dan ketika itu harga EUR/USD =1.0050, maka:
Margin = (USD 100,000) x 0.1 x 1% x 1.0050 = USD 100.50.
Untuk menghitung Margin dengan cepat, Anda bisa menggunakan tool kami, yaitu: Kalkulator Margin Forex
Silahkan baca juga: Apa Itu Leverage Dalam Forex?
@ Imam Januar:
Mungkin maksudnya emosi trader, bukan emosi trading.
Trading yang berdasarkan emosi atau trading yang dipengaruhi oleh emosi biasanya selalu mengejar profit dan menargetkan profit yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, tanpa disertai dengan sistem trading yang telah terbukti profitable.
Trading yang hanya berdasarkan emosi cepat atau lambat akan mengalami kerugian yang besar karena pergerakan harga pasar tidak bisa diprediksi tanpa dasar analisa, yaitu analisa teknikal, fundamental dan analisa sentimen pasar.
Agar bisa terlepas dari emosi ketika trading, maka trader harus menggunakan sistem trading yang telah diuji dan terbukti profitable. Sistem trading terdiri dari strategi entry dan exit serta money management. Dengan sistem trading maka trader akan bisa menentukan kapan harus entry dan exit berdasarkan sinyal, dan juga membatasi risiko.
Untuk penjelasan mengenai pengaruh emosi atau faktor psikologis dalam trading, silahkan baca:
4 Faktor Yang Bisa Menghancurkan Trading Anda
@ Suki:
Panic buying dan panic selling adalah istilah untuk para pelaku pasar yang melakukan buy atau sell karena dipicu oleh berita fundamental tertentu dan lebih bersifat ikut-ikutan karena ketakutan akibat reaksi pasar. Biasanya mereka entry tanpa melakukan analisa, tetapi hanya berdasarkan emosi.
Untuk menghindari hal ini, trader harus trading dengan sistematis, yaitu harus menggunakan sistem trading yang profitable. Sistem trading yang profitable bukan berarti setiap trade mesti profit, tetapi hasil akumulasi dari sekian kali trade dalam periode waktu tertentu secara keseluruhan hasilnya masih profit.
Selama Anda belum atau tidak menggunakan sistem trading yang profitable, maka aktivitas trading seperti halnya berjudi, atau bersifat untung-untungan. Padahal pada kenyataannya trading bisa menghasilkan profit yang konsisten jika dilakukan dengan analisa yang benar, yaitu dengan menerapkan sistem trading yang profitable dan sudah teruji.
Untuk mencari sistem trading apa yang pas dan mengujinya, Anda bisa lakukan di akun demo terlebih dahulu, sebelum diterapkan pada akun riil.
Pada dasarnya, sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal atau analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1.
Metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry.
Yang perlu diketahui agar sistem trading bisa digunakan dengan baik:
1.Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
2.Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
3.Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
4.Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentase keuntungannya.
Kalaupun Anda sudah punya sistem trading andalan, kerugian dalam trading tidak bisa dihindari dan pasti akan terjadi, tetapi Anda bisa mengendalikannya dengan mengatur besar kecilnya kerugian per trade yang Anda sepakati (yang bisa Anda relakan). jadi agar tidak cepat terkena margin call maka Anda harus memperkecil resiko atau batas kerugian Anda per trade, misalnya 1% atau 2% dari balance atau equity Anda. Itulah nilai stop loss Anda per trade dalam satuan uang, setelah itu baru Anda konversikan dalam pip dan Anda tentukan besarnya lot atau volume trading.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca:
Belajar Memahami Money Management
@ Felix Irwan:
Biasanya trader menentukan ukuran lot berdasarkan money management, yaitu menentukan besarnya risiko terlebih dahulu dari besarnya stop loss (SL), kemudian menentukan ukuran lot dari position sizing.
Misal modal atau equity = USD 1000, risiko untuk trade tsb ditentukan 5% atau USD 1000 x 5% = USD 50. SL ditentukan 100 pip. Maka ukuran lot adalah sebesar USD 50 / 100 pip = USD 0.5 / pip.
Jika Anda trading pada pair EUR/USD, maka ukuran lot adalah 0.05 lot (akun micro), yang mana nilai per pip untuk 0.05 lot EUR/USD adalah USD 0.5.
Jika Anda trading pada pair XAU/USD, maka ukuran lot adalah 0.5 lot, yang mana nilai per pip untuk 0.5 lot XAU/USD adalah USD 0.5.
Jika modal atau equity = USD 10000, risiko untuk trade tsb ditentukan 5% atau USD 10000 x 5% = USD 500. SL ditentukan 100 pip. Maka ukuran lot adalah sebesar USD 500 / 100 pip = USD 5 / pip.
Jika Anda trading pada pair EUR/USD, maka ukuran lot adalah 0.5 lot (akun mini), yang mana nilai per pip untuk 0.5 lot EUR/USD adalah USD 5.
Jika Anda trading pada pair XAU/USD, maka ukuran lot adalah 5 lot, yang mana nilai per pip untuk 5 lot XAU/USD adalah USD 5.
Kesimpulannya: dengan modal atau equity yang semakin besar, maka dengan risiko yang sama, ukuran lot yang ditradingkan bisa semakin besar juga.
Untuk penjelasan mengenai money management, silahkan baca: Belajar Memahami Money Management
Kategori Money Management
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Penjelasan Margin Call VS Free Margin? | Zul | 33 | 6620 | 2018 |
Apakah Money Management Saya Sudah Ideal? | Gio | 12 | 3355 | 2016 |
berapa kali bisa open posisi? | Kirman | 11 | 3986 | 2017 |
Modal 10 Dolar, Berap Maksimal Lot? | Bodong | 10 | 50726 | 2015 |
Modal 1000 Dolar, Berapa Yang Ditradingkan? | Zulfan | 10 | 13739 | 2012 |
Perhitungan Ketahanan Akun Cent Modal 1$ Dengan Leverage 1:100... | Mas Jon | 10 | 8996 | 2019 |