EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 7 jam lalu, #Saham AS

Ukuran Trading Dikatakan Sudah Baik

Cara Trading

2020

Bagaimana cara kita tahu bahwa trading kita itu sudah baik jika dilihat dari Demonya

2020

@ Whis Wibisono:

Jika sudah bisa menghasilkan profit yang konsisten di akun demo. Kalau di akun demo belum bisa profit, di akun riil (live) kemungkinan besar juga tidak akan profit. Untuk masuk akun riil paling tidak Anda harus bisa profit di akun demo untuk sekian kali trade dengan persentase profit yang lebih tinggi dari 50%.

Misal 100 kali trade di akun demo Anda bisa profit 70 kali, maka persentase profitnya 70%. Jika Anda terjun di akun riil dengan cara trading yang sama maka diasumsikan probabilitas atau kemungkinan untuk profit dalam 100 kali trade adalah 70%.

Untuk itu Anda harus mempunyai sebuah sistem trading yang profitable dengan mencobanya di akun demo terlebih dahulu. Sistem trading yang profitable bukan berarti setiap trade mesti profit, tetapi hasil akumulasi dari sekian kali trade dalam periode waktu tertentu secara keseluruhan hasilnya masih profit.

Langkah-langkahnya:

- Cari sistem trading yang profitable. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal atau analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry.
Metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Misal terjadi bullish engulfing dan pada saat yang bersamaan kurva indikator MACD diatas kurva sinyal, maka bisa entry dengan open buy, dsb.

Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry. Untuk strategi entry yang berdasarkan analisa teknikal misalnya entry ketika pasar trending (strategi breakout), atau ketika terjadi bouncing (strategi buy the dip / sell the rally). Strategi entry yang berdasarkan analisa fundamental adalah entry beberapa saat setelah rilis news data berdampak tinggi.
Strategi mana yang Anda pilih tentunya tergantung dari keinginan dan kecocokan Anda, dan sebaiknya disesuaikan dengan type kepribadian Anda. Misal jika Anda cenderung agresif maka sebaiknya memilih strategi breakout, bukan strategi buy the dip sell the rally.

- Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.

- Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.

- Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.

- Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentasie keuntungannya.

Kalaupun Anda sudah punya sistem trading andalan, kerugian dalam trading tidak bisa dihindari dan pasti akan terjadi, tetapi Anda bisa mengendalikannya dengan mengatur besar kecilnya kerugian per trade yang Anda sepakati (yang bisa Anda relakan). jadi agar tidak cepat terkena margin call (MC) maka Anda harus memperkecil resiko atau batas kerugian Anda per trade, misalnya 2% dari equity Anda. Itulah nilai stop loss Anda per trade dalam satuan uang, setelah itu baru Anda konversikan dalam pip dan Anda tentukan besarnya lot atau volume trading.
Untuk keterangan lebih lanjut bisa baca: Belajar Memahami Money Management

Setelah menentukan volume trading (position sizing), maka agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1.

2020

@Whis Wibisono
setelah akun demo sukses, masuk ke akun mikro Pak. jangan langsung ke akun standard. Beda Pak akun demo tidak punya beban mental, akun demo uang ecek-ecek khayalan, saya dulu dari demo langsung loncat ke akun standart terkejut mental Pak, pakai uang asli beban takutnya memang sangat besar. di akun demo saya winrate 100% begitu masuk akun standart winrate turun jadi 50% karena mental Pak, terkejut mental itu gunakan uang asli. jadi takut-takut entry, analisa pun jadi kurang akurat, konsentrasi hilang. saran saya Pak, dari demo lanjut ke mikro atau cent aja, supaya terbiasa pakai uang asli, setelah mental kuat baru gunakan akun standart. ini hanya saran Pak, dari pengalaman saya pertama kali gunakan akun rill. 

Kategori Cara Trading

Pertanyaan Penanya Balasan Dilihat Aktivitas
Cara menentukan lot transaksi? Rega 20 20190 2017
Dalam Keadaan Uptrend, Mana Yang Lebih Baik? Alexander Saogie 17 2542 2018
Perbedaan Akun Standar, Mini dan Mikro? Junaidi 16 4216 2018
Cara trading super simpel tapi profitable? Adi Handoko 14 9192 2017
Modal 10 Dolar, Sehari Bisa Dapat Berapa? Robby 11 14439 2012
Waktu trading pair EURUSD? Adi Ms 11 4395 2012