EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,161.14   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 35 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 36 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 36 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 43 menit lalu, #Saham AS

The Fed: Kenaikan Suku Bunga Tahun 2019 Tidak Memungkinkan

Penulis

The Fed menutup kemungkinan rencana kenaikan suku bunga tahun 2019, juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan inflasi AS.

Pada hari Rabu (20/3) waktu AS, The Fed mengkonfirmasi bahwa mereka telah menghapus semua kemungkinan untuk melakukan Rate Hike di tahun ini, dan akan menghentikan pengurangan Balance Sheet pada bulan September mendatang. Langkah The Fed yang dilakukan di tengah perlambatan ekonomi itu sekaligus menandai berakhirnya upaya pengetatan kebijakan moneter yang sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Alhasil, Dolar AS melemah tajam versus mata uang mayor lain.

The Fed : Kenaikan Suku Bunga Tahun

Selain menegaskan tidak ada rencana menaikkan suku bunga tahun ini, The Fed juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan inflasi, yang dinilai akan mendapat tantangan cukup berat dalam beberapa waktu ke depan. Secara keseluruhan, Statement FOMC kemarin lebih dovish dari perkiraan pasar sebelumnya.

"Saya tidak pernah memperkirakan tentang Statement FOMC bulan ini, tetapi saya melihat mereka lebih dovish dari perkiraan sebelumnya," kata Brian Jacobsen, ahli strategi investasi dari Wells Fargo Asset Management.

 

Bertolak Belakang Dengan Proyeksi Tahun 2018

Proyeksi kenaikan suku bunga The Fed untuk tahun 2019 dipangkas dari 2 kali menjadi nihil, sebagaimana dinyatakan oleh Ketua Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers pasca pertemuan FOMC bulan ini.

"Mungkin perlu beberapa waktu sebelum prospek lapangan kerja dan inflasi mengkonfirmasi dengan jelas untuk melakukan perubahan kebijakan. Sabar berarti kita tidak perlu terburu-buru mengambil tindakan (kebijakan)," kata Jerome Powell dalam konferensi pers FOMC.

Pandangan The Fed kali ini jauh berbeda dari tendensi kebijakan suku bunga tahun lalu, ketika para pembuat kebijakan tidak lagi melihat perlunya mengatur suku bunga ke level "restriktif".

The Fed mengatakan bahwa pertumbuhan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan tetap menjadi skenario yang paling memungkinkan dalam perekonomian AS. Akan tetapi, keraguan muncul dari perlambatan belanja rumah tangga dan investasi bisnis di awal tahun ini, yang kemungkinan diakibatkan oleh semakin pudarnya dampak pemangkasan pajak besar-besaran oleh pemerintah AS tahun lalu.

Para pembuat kebijakan Fed juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 2.1 persen tahun 2019, jauh di bawah pertumbuhan 3 persen seperti yang terlihat pada tahun 2018. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dilakukan setelah melihat perlambatan aktivitas ekonomi domestik dan ketidakpastian ekonomi global.

 

Fed Dovish, Dolar AS Rontok

Pernyataan Fed yang ternyata lebih dovish dari perkiraan memicu aksi sell-off yang langsung melemahkan Dolar AS terhadap mata uang mayor lain. Pelemahan itu tercermin dari pergerakan Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan USD terhadap enam mata uang lainnya. Pagi ini (21/Maret), DXY terpantau bergerak di kisaran 95.88, melanjutkan penurunan di hari sebelumnya yang mencapai hingga 0.50 persen.

The Fed : Kenaikan Suku Bunga Tahun

287842
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.