Peluang investasi ritel di Indonesia terus bertambah. Setelah menjual Savings Bond Retail (SBR) pada Mei lalu, Pemerintah Indonesia kembali menawarkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) bulan ini. Penawaran ORI seri 011 ini telah dibuka tanggal 1 Oktober kemarin dan akan berlanjut hingga 16 Oktober 2014.
Berdasarkan publikasi Kementrian Keuangan kemarin (2/10), 21 entitas telah ditunjuk untuk menjadi agen penjual ORI 011, meliputi 18 bank dan 3 perusahaan sekuritas.
- Citibank N.A.
- Bank ANZ Indonesia
- Bank Bukopin
- Bank Central Asia (BCA)
- Bank CIMB Niaga
- Bank Danamon Indonesia
- Bank DBS Indonesia
- Bank Internasional Indonesia (BII)
- Bank Mandiri
- Bank Negara Indonesia (BNI)
- Bank OCBC NISP
- Bank Panin
- Bank Permata
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Bank Tabungan Negara (BTN)
- Bank UOB Indonesia
- Bank Standard Chartered
- The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC)
- Danareksa Sekuritas
- Trimegah Sekuritas
- Sucorinvest Central Gani
Investor ritel dapat memesan obligasi ritel Indonesia pada agen-agen penjual tersebut dengan minimum pesanan Rp 5 Juta dan maksimal Rp 3 Miliar. ORI 011 ini memiliki tenor 3 tahun, nominal per unit Rp 1 juta, serta kupon 8.5% pertahun yang akan dibayarkan setiap bulan. Pembayaran kupon pertama dijadwalkan pada 15 November 2014. Minimum holding period (MHP) ORI 011 adalah hingga pembayaran kupon pertama tersebut.
Penerbitan ORI 011 merupakan bagian dari pembiayaan APBN 2014. Untuk itu, Pemerintah menargetkan penyerapan ORI 011 sebesar Rp 20 triliun. Menurut Kementrian Keuangan, sebagian dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun 4 ribu lubang biopori di Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat. Biopori adalah salah satu metode meningkatkan daya resap air pada tanah. Biopori ditaksir dapat membantu menyuburkan tanah, mengurangi potensi banjir, dan membantu pelestarian lingkungan.
Bagi investor sendiri, ditengah kemerosotan IHSG beberapa hari terakhir ini, penawaran ORI 011 memberikan opsi investasi alternatif berisiko rendah. Bahkan, Menteri Keuangan M. Chatib Basri menyatakan, "Investasi paling aman adalah ORI. Praktis, tidak mungkin default kecuali RI default". Padahal, dengan kupon 8.5% per tahun, imbal hasil ORI 011 jelas bisa bersaing dengan suku bunga deposito perbankan.
Kesempatan investasi lainnya bagi investor ritel bulan ini adalah IPO perusahaan transportasi terkenal, Blue Bird. Jumlah saham yang ditawarkan adalah 531,400,000 saham, dengan harga nominal dilansir sebesar Rp 100 per lembar saham. Emisi efek akan dilaksanakan oleh Danareksa Sekuritas, Credit Suisse Securities, dan UBS Securities. Penawaran awal dijadwalkan pada tanggal 3, 6-10 Oktober 2014, sedangkan penawaran umum akan dilaksanakan pada 24, 27, 28 Oktober 2014.